Cap Tikus, Antara Potensi Ekonomi, Tantangan Regulasi, dan Akses Permodalan

Minuman beralkohol cap tikus sudah menjadi warisan tradisi di Sulawesi Utara. Selain semata-mata sebagai warisan budaya, minuman ini juga memiliki potensi ekonomi yang tinggi. Namun, pengrajin minuman ini sulit untuk dapat merealisasikan potensi itu karena terbatasnya akses modal dari bank.

Bisnis, JAKARTA — Cap tikus, minuman beralkohol tradisional dari daerah Minahasa, Sulawesi Utara, sudah lama menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat setempat. Namun, hampir tidak ada pengrajin cap tikus yang mampu meningkatkan taraf hidupnya dengan semata-mata mengandalkan minuman ini.

Potensi ekonomi yang sangat tinggi dari minuman ini bukannya belum pernah terbukti. Namun, sulit bagi pengrajin minuman ini, yang umumnya berasal dari kalangan masyarakat sederhana, untuk dapat mewujudkan potensi itu.

Konten Premium Terbaru