Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi Agen BRILink Meroket, BRI Kantongi Pendapatan Komisi Rp1,16 Triliun

Direktur Utama BRI Sunarso menyebut jumlah agen BRILink saat ini telah mencapai 504.233 agen, meningkat pesat dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya, yang hanya 75.000 agen.
Ilustrasi aktivitas pelayanan Bank BRI/Antara-A. Jarot Nugroho
Ilustrasi aktivitas pelayanan Bank BRI/Antara-A. Jarot Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mencatat pertumbuhan jumlah agen BRILink telah mencapai lebih dari enam kali lipat selama kurun waktu lima tahun. Hal tersebut berdampak pada perolehan pendapatan berbasis komisi atau fee based income dari transaksi tersebut yang juga meningkat pesat.

Direktur Utama BRI Sunarso menyebut jumlah agen BRILink saat ini telah mencapai 504.233 agen. Jumlah agen tersebut meningkat pesat dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya, yang hanya 75.000 agen.

"Yang menakjubkan adalah agen BRILink, saya masih ingat, kami punya 75.000 agen BRILink di 2015. Transaksinya masih kecil dan waktu itu kami hanya menghasilkan fee based Rp3 miliar," katanya dalam rapat dengan Komisi XI DPR, dikutip Kamis (4/2/2021).

BBRI kemudian melakukan transformasi sehingga saat ini memiliki 504.233 agen BRILink. Dari jumlah tersebut, transaksi finansial tercatat mencapai Rp727,62 triliun pada 2020. Nilai transaksi finansial itu naik 8 persen dari tahun 2019 senilai Rp673 triliun.

Dari transaksi finansial tersebut, perseroan mengantongi fee based income sebesar Rp1,16 triliun. Sunarso meyakini total fee yang diterima agen secara keseluruhan sekitar tiga kali lipat.

"Lewat agen BRILink fee bisa mencapai Rp1,16 triliun. Artinya fee yang diterima masyarakat tidak kurang dari tiga kali lipat karena fee resminya itu Rp5.000, dibayarkan ke BRI Rp2.000 dan Rp3.000 ke agen. Ini sharing economy yang luar biasa," lanjutnya.

Jasa Laku Pandai melalui Agen BRILink merupakan salah satu dari upaya BRI memberikan dukungan terhadap pemulihan ekonomi nasional.

Dukungan lainnya seperti melalui pengembangan web pasar yakni pasar.id, program KMK Tangguh melalui KUR Super Mikro, dan kolaborasi dengan fintech, e-commerce, dan ride hailing dalam pencairan pinjaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper