Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Bumi Arta (BNBA) Jawab Kabar Soal Akuisisi oleh Induk Shopee

Presiden Direktur Bank Bumi Arta Wikan Aryono bersama dengan Direktur T Hendra Jonathan menyampaikan bahwa perseroan baru mengetahui kabar tersebut dari pemberitaan media massa.
Presiden Direktur PT Bank Bumi Arta Tbk Wikan Aryono (ketiga kanan), bersama Komisaris Independen M. Sjariffudin (dari kiri), Wakil Preskom Daniel Budidharma, Preskom Rachmat MS, Direktur Hendrik Atmaja, dan Direktur Hendra Jonathan menyapa wartawan, usai rapat umum pemegang saham tahunan perseroan, di Jakarta, Rabu (19/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Presiden Direktur PT Bank Bumi Arta Tbk Wikan Aryono (ketiga kanan), bersama Komisaris Independen M. Sjariffudin (dari kiri), Wakil Preskom Daniel Budidharma, Preskom Rachmat MS, Direktur Hendrik Atmaja, dan Direktur Hendra Jonathan menyapa wartawan, usai rapat umum pemegang saham tahunan perseroan, di Jakarta, Rabu (19/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA) menyatakan tidak mengetahui informasi terkait kabar rencana Sea Group tertarik mengakuisisi perseroan.

Hal itu menjawab permintaan penjelasan Bursa Efek Indonesia atas kabar yang beredar bahwa induk usaha e-commerce Shoppe yakni Sea Group yang berkedudukan di Singapura, berencana untuk mengambil alih Bank Bumi Arta.

Presiden Direktur Bank Bumi Arta Wikan Aryono bersama dengan Direktur T Hendra Jonathan menyampaikan bahwa perseroan baru mengetahui kabar tersebut dari pemberitaan media massa.

Saat ini perseroan tidak memiliki informasi penting lainnya yang dapat memengaruhi kelangsungan hidup perusahaan maupun harga sahamnya.

"Belum ada informasi maupun kejadian penting lainnya yang material dan dapat memengaruhi kelangsungan hidup perusahaan serta dapat memengaruhi harga saham perusahaan," katanya dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (16/2/2021).

Diketahui, Bank Bumi Arta memiliki modal inti sebesar Rp1,46 triliun per 30 September 2020, atau kategori BUKU 2.

Ketentuan POJK 12/2020 mengatur bahwa modal inti bank sedikitnya Rp3 triliun pada 2022. Ketentuan tersebut berlaku secara bertahap, di antaranya modal inti sedikitnya Rp2 triliun paling lambat 31 Desember 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper