Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom IKS: Suku Bunga BI Berpeluang Turun di Rapat Dewan Gubernur Esok

Penurunan suku bunga acuan mempertimbangkan tingkat inflasi yang diperkirakan relatif rendah dan terkendali dalam beberapa bulan ke depan.
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020).  Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) diperkirakan akan kembali diturunkan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Februari 2021.

Berdasarkan data konsensus Bloomberg, 21 dari 27 ekonom memperkirakan suku bunga acuan akan dipangkas sebesar 25 basis poin menjadi 3,5 persen.

Sebagaimana diketahui, suku bunga acuan BI saat ini berada pada level 3,75 persen dan merupakan level terendah sepanjang sejarah.

Peneliti Ekonomi Senior Institut Kajian Strategis (IKS) Eric Alexander Sugandi memperkirakan ada peluang BI menurunkan suku bunga acuan pada RDG bulan ini.

Penurunan suku bunga acuan, menurutnya, mempertimbangkan tingkat inflasi yang diperkirakan relatif rendah dan terkendali dalam beberapa bulan ke depan.

Di samping itu, nilai tukar rupiah saat ini juga berada dalam posisi yang stabil, bahkan cenderung menguat. Kedua indiskator tersebut mendukung penurunan suku bunga BI.

“Ruang untuk penurunan BI7DRR tahun ini ada karena inflasi akan rendah, di kisaran 2 hingga 2,50 persen,” katanya kepada Bisnis, Rabu (17/2/2021).

Menurut Eric, meski masih memiliki ruang, penurunan suku bunga BI diperkirakan terbatas, hanya sekitar 25 hingga 50 basis poin, termasuk di bulan ini jika diturunkan.

Adapun pada awal Februari 2021 lalu, Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan bahwa suku bunga acuan yang sudah berada pada level yang rendah saat ini masih memiliki ruang untuk turun kembali.

“Kalau ditanya apa kami masih punya ruang suku bunga untuk turun, masih ada ruang,” katanya dalam rapat kerja bersama dengan DPR RI.

Pihaknya akan terus mencermati segala kemungkinan dengan tetap menjaga stabilitas, terutama stabilitas nilai tukar rupiah, serta bagaimana efektifitasnya dalam mendorong pemulihan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper