Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Capai Level Terendah, Penurunan Suku Bunga Acuan Dinilai Terbatas

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate saat ini telah berada pada level terendah sehingga ruang untuk penurunan sudah terbatas.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Kamis (9/4/2020). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Kamis (9/4/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,5 persen.

Dalam konferensi pers pada Kamis (18/2/2021), Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa suku bunga saat ini telah berada pada level terendah.

Ruang penurunan suku bunga acuan lebih lanjut pun menurutnya sudah sangat terbatas. “[Suku bunga acuan] 3,75 sudah terendah, hari ini [diturunkan kembali] tentu saja ruang penurunan semakin terbatas,” katanya.

Namun demikian, Perry mengatakan pihaknya masih akan tetap menempuh kebijakan lainnya, seperti quantitative easing, pelonggaran kebijakan makroprudensial, serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui digitalisasi sistem pembayaran.

Berdasarkan pernyataan tersebut, Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro memperkirakan penurunan suku bunga acuan pada Februari 2021 ini akan menjadi penurunan terakhir pada tahun ini.

“Kami pikir ini akan menjadi penurunan suku bunga terakhir dalam siklus pelonggaran saat ini, menyusul penurunan suku bunga kumulatif 250 bps sejak Juli 2019,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (18/2/2021).

Menurutnya, BI harus bersikap lebih berhati-hati ke depan karena bank sentral di seluruh dunia lebih cenderung untuk membalikkan, bukan melanjutkan, siklus pelonggaran mereka. Hal ini untuk mengantisipasi lonjakan inflasi dan kenaikan imbal hasil global.

Pada kesempatan berbeda, Kepala Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardhana juga menilai ruang untuk penurunan suku bunga acuan lebih lanjut sudah sangat terbatas, salah satunya dipengaruhi oleh faktor inflasi.

“Kami berpendapat bahwa ini [ruang penurunan suku bunga acuan] sangat terbatas dalam hal tingkat kebijakan, mengingat sinyal inflasi di masa depan,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper