Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mulai Pulih, Pertumbuhan KPR Melaju Awal Tahun 2021

Peningkatan kredit pemilikan rumah (KPR) pada awal tahun 2021 terutama didorong oleh kenaikan KPR tipe 22 sampai dengan 70 di Banten dan Jawa Barat. Peningkatan kredit KPR sejalan dengan tren perbaikan kredit pada awal tahun ini.
Foto udara perumahan di kawasan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/4/2020). Bisnis/Rachman
Foto udara perumahan di kawasan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/4/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja penyaluran kredit pemilikan rumah dan apartemen meningkat pada awal 2021, dari sebelumnya melambat pada penghujung tahun kemarin.

Bank Indonesia dalam laporan uang beredar Januari 2021, mencatat kredit pemilikan rumah mencapai Rp521,2 triliun pada Januari 2021, atau tumbuh 3,6% secara yoy. Angka pertumbuhan itu meningkat dari pertumbuhan Desember 2020 sebesar 3,4% secara yoy.

Peningkatan itu terutama didorong oleh peningkatan kredit KPR tipe 22 sampai dengan 70 di Banten dan Jawa Barat. Peningkatan kredit KPR sejalan dengan tren perbaikan kredit pada awal tahun ini.

Sebelumnya, pertumbuhan KPR pada Desember 2020 sempat melambat, dari 3,6% secara yoy pada November 2020 menjadi 3,4% secara yoy.

Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan penyaluran kredit di segmen KPR tumbuh stabil pada awal tahun ini. Dia menyebut KPR tercatat tumbuh 6% secara yoy pada Januari 2021.

Angka pertumbuhan itu tidak jauh berbeda dari pertumbuhan Desember 2020 sebesar 5,9%. Secara total, jumlah kredit yang disalurkan pada tahun lalu sebesar Rp174,8 triliun atau tumbuh 1,7% yoy, ditopang oleh bisnis consumer banking.

"Di awal tahun masih baik pertumbuhan dan sales. Januari masih tumbuh 6% yoy. Pertumbuhannya stabil dibandingkan dengan tahun lalu," katanya, Rabu (24/2/2021).

Menurutnya, pertumbuhan yang stabil di awal tahun karena kerjasama yang baik antara perseroan dengan developer, agen properti, serta strategi cross selling yang kuat. Di samping itu, tren suku bunga simpanan yang terus menurun menjadikan investasi di sektor properti diyakini cukup menarik.

"Kami rasa segmen tertentu yaitu nasabah prima memiliki potensi yang masih bagus. Karena dalam situasi suku bunga simpanan yang terus menurun, maka investasi di properti menjadi cukup menarik," katanya.

Ekonom Ryan Kiryanto mengatakan pertumbuhan KPR yang meningkat pada awal tahun menjadi kabar yang baik. Dia mengatakan masyarakat menahan pembelian rumah pada sembilan bulan kemarin karena kekhawatiran terhadap Covid-19.

Namun proses vaksinasi yang dilakukan pemerintah sejak awal tahun memberikan optimisme terhadap pemulihan ekonomi. Di samping itu, perbankan sudah menurunkan suku bunga kredit di segmen KPR.

Data OJK tentang Statistik Perbankan Indonesia menunjukkan suku bunga rata-rata kredit bank umum di segmen pemilikan rumah tinggal, menunjukkan tren menurun sejak awal tahun. Suku bunga kredit di segmen tersebut tercatat sebesar 8,32% pada November 2020, dari 8,72% pada Januari 2020.

"Dari sisi suplier, perbankan sebagai penyalur kredit menurunkan suku bunga dan ada beberapa gimmick seperti pelonggaran LTV. Dari sisi konsumen, ada optimisme karena vaksinasi dan hampir semua harga properti turun," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper