Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggarkan Dana Hingga Rp3,15 Triliun, GIC Singapura Siap Beli Bank Jago (ARTO)

GIC bakal merogoh kantongnya hingga sebanyak-banyaknya US$225 juta atau setara Rp3,15 triliun untuk menyerap sekitar 1,19 miliar unit HMETD Bank Jago.
Logo PT Bank Jago Tbk. Bank ini dahulu bernama PT Bank Artos Indonesia Tbk. Setelah pemegang saham baru masuk, bisnis model bank diubah dengan fokus melayani segmen menengah dan mass market dan bertumpu pada teknologi digital./istimewa
Logo PT Bank Jago Tbk. Bank ini dahulu bernama PT Bank Artos Indonesia Tbk. Setelah pemegang saham baru masuk, bisnis model bank diubah dengan fokus melayani segmen menengah dan mass market dan bertumpu pada teknologi digital./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Government of Singapore Investment Corporation Private Limited (GIC), yakni lembaga dana investasi miliki pemerintah Singapura, tengah bersiap untuk menjadi pemegang saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO). 

GIC Singapura akan membeli saham perseroan lewat aksi korporasi penawaran umum terbatas (PUT) II dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang akan digelar pada 8 Maret 2021. 

Berdasarkan prospektus perseroan yang dikutip Bisnis, Jumat (26/2/2021), ARTO bakal menerbitkan 3 miliar saham baru senilai Rp100 per saham dan mengincar dana segar sebesar Rp7,05 triliun. HMETD akan dilakukan dengan harga pelaksanaan Rp2.350 per saham.

Adapun, GIC bakal merogoh kantongnya hingga sebanyak-banyaknya US$225 juta atau setara Rp3,15 triliun untuk menyerap sekitar 1,19 miliar unit HMETD Bank Jago. 

Saham yang diserap GIC merupakan pengalihan dari sebagian HMETD yang tidak diserap oleh pemegang saham pengendali dan utama ARTO, yakni MEI alias PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia serta dari DKAB alias PT Dompet Karya Anak Bangsa (Gojek) 

Hingga 29 Januari 2021, MEI yang dimiliki oleh Jerry Ng masih tercatat menggenggam 37,65% saham ARTO, sedangkan Gojek memiliki 22,16%. Pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya akaan mengalami dilusi maksimal sebesar 21,65%. 

Sebelumnya, Direktur Kepatuhan Bank Jago Tjit Siat Fun menyampaikan tujuan penerbitan saham baru melalui rights issue yakni untuk memperkuat struktur modal sehingga dapat memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp3 triliun. Adapun, modal inti perseroan saat ini senilai sekitar Rp1,2 triliun.

Tujuan lainnya yakni untuk melakukan investasi infrastruktur IT dan rekrutmen sumber daya manusia yang relevan dengan aspirasi Bank Jago menjadi bank berbasis teknologi yang tertanam dalam suatu ekosistem.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper