Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jerry NG, Patrick Waluyo, dan Gojek Hanya Serap Sebagian Rights Issue. Ini Alasannya

Direktur Utama Bank Jago Kharim Gupta Siregar menyampaikan pemegang saham existing memiliki komitmen jangka panjang untuk mendukung Bank Jago. Hal tersebut karena melihat model bisnis Bank Jago dan peluang pasar di Indonesia yang terbesar di antara negara Asean.
Direktur Utama Bank Jago, Kharim Indra Gupta Siregar./Bisnis-Rivki Maulana
Direktur Utama Bank Jago, Kharim Indra Gupta Siregar./Bisnis-Rivki Maulana

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Jago Tbk. (ARTO) akan menggelar penawaran umum terbatas (PUT) II dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 3 miliar saham senilai Rp100 per lembar.

Harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp2.350. Dengan demikian, perolehan dana dari rights issue sebesar Rp7,05 triliun.

Dari aksi korporasi tersebut, pemegang saham existing yakni Jerry NG melalui PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia, kemudian Patrick Walujo melalui Wealth Track Technology Limited, dan Gojek melalui PT Dompet Karya Anak Bangsa, hanya menyerap sebagian unit HMETD.

Dalam PUT kali ini, MEI akan menyerap sekitar Rp100,11 miliar saham baru dan mengalihkan sisa porsi HMETD kepadda GIC. Begitu juga dengan DKAB yang merupakan pemegang saham utama ARTO, akan melaksanakan 560 juta HMETD yang dimiliki dengan jumlah sebesar Rp1,32 triliun dan mengalihkan sisa porsi HMETD kepada GIC.

Setali tiga uang, WTT selaku pemegang saham pengendali juga hanya akan melaksanakan sebagian haknya yakni sebesar 170 juta dari 400 juta saham baru dengan nilai sebesar Rp399,5 juta.

Dengan demikian, GIC selaku investor strategis akan melaksanakan sekitar 1,19 miliar HMETD yang merupakan pengalihan dari MEI dan DKAB.

Direktur Utama Bank Jago Kharim Gupta Siregar menyampaikan pemegang saham existing memiliki komitmen jangka panjang untuk mendukung Bank Jago. Hal tersebut karena melihat model bisnis Bank Jago dan peluang pasar di Indonesia yang terbesar di antara negara Asean.

Namun, karena antusiasme yang besar dari investor, pemegang saham existing memberikan kesempatan bagi Bank Jago untuk memperkuat basis pemegang saham melalui masuknya investor baru.

Pasalnya, semakin besar basis pemegang saham, diyakini akan memberikan dampak positif bagi transparansi dan good corporate governance (GCG) Bank Jago.

"PSP kami adalah investor long term. Jadi apakah mereka akan mengambil short term, saya rasa ini tidak menjadi rencana mereka. Gak ada istilahnya cepet-cepet ambil untung. Kalaupun ada banyak animo investor, mereka merelakan untuk membuat basis shareholder Bank Jago menjadi kuat," katanya dalam media briefing, Jumat (26/2/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper