Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awas Capital Outflow! Cadangan Devisa RI Berpotensi Susut

Selain capital outflow, kecenderungan penurunan cadangan devisa disebabkan juga oleh penyempitan peluang surplus perdagangan. 
Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal memberikan paparan dalam CORE Economic Outlook 2019 bertajuk Memperkuat Ekonomi di tengah Tekanan Global, di Jakarta, Rabu (21/11/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal memberikan paparan dalam CORE Economic Outlook 2019 bertajuk Memperkuat Ekonomi di tengah Tekanan Global, di Jakarta, Rabu (21/11/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Cadangan devisa Indonesia ke depan diprediksi cenderung menurun dipicu oleh potensi capital outflow dari pasar keuangan Tanah Air.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengungkakan kendati ada potensi penurunan, cadangan devisa masih akan berada di level sekitar US$130 miliar.

Sebelumnya, cadangan devisa Indonesia di bulan Januari 2021 mencapai US$138 miliar, meningkat dari bulan sebelumnya Desember 2020 yaitu sebesar US$135,9 miliar.

Selain capital outflow, dia juga menjelaskan bahwa kecenderungan penurunan cadangan devisa disebabkan juga oleh penyempitan surplus perdagangan.  Capital outflow ini, kata Faisal, dipicu oleh tingkat suku bunga acuan di dalam negeri yang menurun. Saat ini, outflow tidak besar karena tingkat suku bunga di luar negeri belum kembali meningkat. 

Namun, kemungkinan normalisasi suku bunga di luar negeri tetap harus diwaspadai. 

Meskipun demikian, dia tak menampik bahwa volume perdagangan global cenderung meningkat. “Perdagangan global memang cenderung meningkat volumenya, tapi dampaknya terhadap cadev [cadangan devisa] turun karena surplusnya cenderung menyempit,” jelasnya, Kamis (4/3/2021).

Faisal juga menuturkan bahwa terdapat risiko yang akan dihadapi cadangan devisa selama 3 bulan ke depan. “Risiko aliran dana keluar walaupun tidak masif”, pungkasnya.

Adapun, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono sebelumnya menyatakan bahwa peningkatan posisi cadangan devisa pada Januari 2021 utamanya dipengaruhi oleh penerbitan global bonds pemerintah dan penerimaan pajak.

“Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi,” tulisnya dalam siaran pers, Jum’at (5/2/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper