Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reli Saham Bank Cilik Berlanjut, DNAR dan BABP Masuk Daftar UMA

Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Karyawan beraktivitas di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/10/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/10/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -- Reli peningkatan harga saham bank-bank kecil masih berlanjut pada hari ini.

Dalam pengumuman yang dirilis pada Rabu (3/3/2021), Bursa Efek Indonesia memberikan peringatan kategori unusual market activity (UMA) atau telah terjadi peningkatan harga saham di luar kebiasaan pada PT Bank Oke Indonesia Tbk. dan PT Bank MNC Internasional Tbk.

"Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal," demikian bunyi pengumuman yang dikutip Bisnis pada Kamis (4/3/2021).

Bursa menyampaikan informasi terakhir mengenai Bank Oke Indonesia adalah terkait laporan bulanan registrasi pemegang efek yang dipublikasi melalui website BEI pada 3 Maret 2021.

Sementara, untuk Bank MNC, informasi terakhir adalah mengenai penjelasan atas volatilitas transaksi yang dipublikasikan melalui situs BEI pada 22 Februari 2021.

Sehubungan dengan UMA tersebut, Bursa menyampaikan sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham kedua emiten. Para investor pun diminta untuk memperhatikan jawaban perusahaan atas permintaan konfirmasi Bursa.

Tak hanya itu, kinerja dan keterbukaan informasinya perlu dicermati serta mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan apabila belum mendapatkan persetujuan RUPS dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

Adapun, Wakil Direktur Utama Bank Oke Indonesia Hendra Lie sebelumnya mengatakan perseroan berencana kembali melakukan aksi rights issue pada tahun ini. Hal ini merupakan komitmen bank dalam pemenuhan modal inti sesuai aturan OJK.

Bank Oke melakukan aksi rights issue pada 2019 sebesar 499,35 miliar. Rights issue kembali dilakukan pada 2020 dengan nilai emisi Rp499,68 miliar. Sampai dengan 30 September 2020, Bank Oke memiliki modal inti Rp1,90 triliun.

"Untuk pemenuhan modal kami akan setor Rp500 miliar per tahun," katanya.

Sementara itu, Bank MNC menyatakan komitmennya dalam tranformasi menjadi digital bank. Hal ini pun didukung oleh otoritas terkait percepatkan perkembangan digitalisasi Perbankan.

Bank MNC akan melakukan pengembangan Teknologi Informasi (TI) dalam mewujudkan ekosistem digital banking yang berorientasikan kebutuhan nasabah serta efisiensi proses perbankan.

“Digitalisasi bagi MNC Bank merupakan alat utama untuk bersaing dan mengembangkan bisnisnya di industri perbankan. Saat ini proyek-proyek berbasis TI difokuskan untuk mendigitalisasi produk perbankan dan juga proses bisnis guna mencapai target pertumbuhan dan pelayanan terbaik bagi nasabah," kata IT Group Head MNC Bank Paulusman Wibowo.

Sementara itu, Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menyampaikan tern pergerakan bank digital saat ini lebih banyak berdasarkan perspektif investor semata.

"Investor bank harus memahami betul kondsi keuangan dan kemampuan pengembangan bisnis bank ke depan," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper