Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Moncer, Pefindo Umumkan Peringkat BCA Tetap idAAA, Outlook Stabil

Obligor dengan peringkat idAAA memiliki peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo.
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengumumkan peringkat PT Bank Central Asia Tbk. masih idAAA dengan outlook stabil

Pefindo pun menyematkan peringkat “idAA” untuk Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I/2018 Bank sebesar Rp500 miliar.

Analis Pefindo Kreshna Dwinanta Armand menyampikan obligor dengan peringkat idAAA memiliki peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo.

Kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang relatif dibandingkan dengan obligor Indonesia lainnya adalah superior.

"Peringkat perusahaan mencerminkan posisi pasar BBCA yang superior dengan waralaba yang sangat kuat di perbankan transaksional, profil likuiditas yang sangat kuat, dan profil permodalan yang sangat kuat," katanya dalam siaran pers Pefindo, Rabu (3/3/2021).

Adapun, peringkat tersebut juga memperhitungkan risiko yang timbul dari persaingan yang ketat dan kondisi makroekonomi yang menantang.

Peringkat dapat diturunkan jika posisi pasar, kualitas aset, atau profitabilitas BBCA menurun secara substansial dan konsisten.

Pefindo berpandangan bahwa pandemi telah meningkatkan profil risiko industri perbankan secara keseluruhan yang timbul dari penurunan bisnis yang nyata di hampir semua sektor, yang mengakibatkan lemahnya permintaan untuk pinjaman dan layanan perbankan lainnya.

Perlambatan bisnis juga telah melemahkan kapasitas pembayaran kembali peminjam. Sementara masalah kualitas aset fundamental dapat diselesaikan melalui proses restrukturisasi sebagaimana diatur dalam POJK 48/2020, penurunan lebih lanjut akan memperburuk tekanan pada indikator profitabilitas dan likuiditas bank.

"Secara keseluruhan, kami berpandangan bahwa dampak pandemi dapat dikelola, didukung oleh manajemen aset-kewajiban yang aktif dan bantalan likuiditas yang memadai, termasuk tambahan likuiditas yang berasal dari penurunan tingkat GWM, meskipun berpotensi memiliki risiko rendah, didorong oleh penarikan dana pihak ketiga bank," imbuhnya.

Di samping itu, Pefindo pun berpandangan bahwa dampak Covid-19 terhadap profil kredit BBCA secara keseluruhan akan tetap terkelola, ditopang oleh faktor-faktor tersebut di atas.

"Bank memiliki eksposur 54,7 persen dari total portofolio pinjaman ke sektor-sektor yang terkena dampak Covid-19, seperti manufaktur, perdagangan, restoran dan hotel, transportasi, dan konstruksi per 31 Desember 2020," imbuhnya.

Risiko tunggakan pinjaman dari sektor-sektor tersebut berpotensi mempengaruhi kualitas aset dan profitabilitas bank. Untuk mengantisipasi dan mengatasi masalah ini, BCA terus menerapkan kebijakan penjaminan emisi dan pemantauan kredit yang relatif ketat, serta menyisihkan penyisihan kerugian kredit untuk kredit macet sebesar 261,0 persen per 31 Desember 2020.

Pefindo akan memantau dampak pandemi terhadap kinerja dan profil kredit secara keseluruhan.

"BBCA adalah salah satu bank komersial terbesar di Indonesia. Ini menawarkan rangkaian lengkap layanan perbankan, termasuk korporasi, komersial, konsumen, internasional, dan perbendaharaan," imbuh Kreshna.

Perusahaan juga menyediakan layanan keuangan konsumen, asuransi, dan syariah melalui anak perusahaannya. BCA memiliki jaringan yang komprehensif di seluruh Indonesia yang didukung oleh 1.248 kantor, 17.623 ATM milik sendiri dan 26.123 karyawan per Desember 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper