Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Direktur BRI Paparkan Tantangan & Peluang Kecerdasan Buatan di Sektor Perbankan

Dalam penjelasannya, Direktur BRI Indra Utoyo menyebutkan setidaknya ada 4 tantangan dan peluang AI di perbankan.
Direktur Digital, Teknologi Informasi dan Operasi BRI Indra Utoyo/Istimewa
Direktur Digital, Teknologi Informasi dan Operasi BRI Indra Utoyo/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Digital dan Teknologi Informasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Indra Utoyo menjelaskan adanya tantangan dan peluang kecerdasaan artifisial (artificial intelligence/AI) di sektor perbankan.

"Tantangan AI pun juga menjadikan peluang AI di dunia perbankan," ujar Indra dalam webinar virtual yang diselenggarakan pada Kamis (4/3/2021).

Dalam penjelasannya, Indra menyebutkan setidaknya ada 4 tantangan dan peluang AI di perbankan. Pertama adalah data.

Dia mengatakan tantangannya adalah masih minimnya kuantitas dan kualitas data unik milik indonesia yang bersifat terbuka, dalam hal ini pun menjadi peluang dikarenakan adanya program Satu Data Indonesia yang di inisiasi oleh pemerintah melalui Perpres No.39/2019 terkait kebutuhan berbagai demi kemajuan riset dan perkembangan inovasi teknologi.

Kedua adalah sumber daya manusia (SDM) yang menjadikan tantangan adalah minimnya talenta dan edukasi terkait apa itu AI, sedangkan hal inipun menjadi peluang AI dikarenakan adanya kebutuhan talenta untuk menyambut industri 4.0

Ketiga merupakan etika dan regulasi, sampai saat ini belum tersedianya isntrumen peraturan yang mengatur etika serta kebijakan AI di Indonesia, sedangkan adanya payung hukum untuk etika pemanfaatan dan pengembangan kecerdasaan artifisial.

Terakhir adalah riset dan inovasi, sampai saat ini harmonisasi link and match antara Quad Helix (akademia, industri, pemerintah, dan komunitas lokal) belum optimal, tetapi di sisi lain Indonesia merupakan negara dengan ekosistem start-up yang kondusif.

Sementara itu, pemerintah juga membentuk Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial Indonesia dengan 5 bidang prioritas, yaitu layanan kesehatan, reformasi birokrasi, pendidikan dan riset, ketahanan pangan, serta mobilitas dan kota cerdas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper