Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Bank-Bank Kecil Hari Ini Kompak Berguguran, Inikah Alasannya?

Saham 8 bank kecil kompak menyentuh auto reject bawah (ARB) pada perdagangan hari ini dan masuk ke dalam deretan 10 saham yang mengalami menurunan harga terdalam.
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA -- Pergerakan saham emiten bank-bank kecil mulai menunjukkan gejolak. Investor pun diharap semakin berhati-hati terhadap perkembangan bank-bank ini ke depannya.

Adapun, saham 8 bank kecil kompak menyentuh auto reject bawah (ARB) pada perdagangan hari ini, Selasa (16/3/2021). Sejumlah saham bank kecil juga masuk ke dalam deretan 10 saham yang mengalami menurunan harga terdalam atau top losers hari ini.

Bank yang sahamnya menyentuh ARB antara lain PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA), PT Bank Ganesha Tbk. (BGTG), PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB), dan PT Bank Victoria Internasional Tbk. (BVIC).

Lalu ada PT Bank Bisnis Internasional Tbk. (BBSI), PT Bank Artha Graha Internasional (INPC), PT Bank Harda Internasional Tbk. (BBHI), dan PT Bank Jago Tbk. (ARTO).

Saham kedelapan bank tersebut melemah di rentang 6 persen dengan koreksi paling dalam dialami oleh BBHI dan ARTO yang turun 6,91 persen. Saham BBHI terkoreksi ke level 1.820, sedangkan ARTO ke level 10.100.

Sementara saham BACA melemah 6,45 persen ke 725, BGTG -6,54 persen ke 200, BBYB -6,67 persen ke 560, BVIC -6,72 persen ke 250, BBSI -6,85 persen ke 2.040, dan INPC -6,88 persen ke 298.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menyampaikan apresiasi saham bank-bank kecil hanya berdasarkan ekspektasi bukan realisasi kinerja.

"Perlu diingat bahwa kenaikan saham bank-bank ini terjadi secara tiba-tiba berdasarkan euforia semata dan euforia itu pun terjadi berlebihan. Maka, sangat wajar jika terjadi koreksi signifikan dan menyentuh ARB," katanya, Selasa (16/3/2021).

Dia menjelaskan bank-bank tersebut belum terbukti mampu menorehkan kinerja positif. Bahkan, ekspektasi bank-bank ini lebih signifikan pasca penyuntikan modal pun masih menjadi pertanyaan.

Reza menyampaikan bank-bank besar saat ini sudah terbukti mampu melakukan perbaikan digital baik dari segi operasional maupun layanannya.

Di sisi lain, bank-bank kecil masih perlu melakukan pengembangan digital dari awal sehingga membutuhkan modal yang tidak sedikit.

Untuk berkompetisi dengan bank besar, bank-bank yang berkomitmen menjadi bank digital ini pun harus mengalokasikan dana yang tak sedikit dalam pemasarannya untuk menarik perhatian masyarakat.

"Pada saatnya mereka akan berkompetisi pada pasar yang sama, dan harus berhadapan dengan aturan perbankan yang ketat pula. Itu tidak mudah. Kalau dibilang ada yang gugur, ya bisa saja, tetapi tetap relatif. Tergantung kemampuan modal mereka," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper