Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Masih Pagi, Saham Bank-Bank Mini Ini Langsung Kebanting

Hingga pukul 09.47 setidaknya ada 5 saham bank lapis dua yang terkoreksi lebih dari 6 persen.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pada perdagangan Rabu (10/9) IHSG sempat mengalami trading halt dan ditutup anjlok 5,01% atau 257,91 poin menjadi 4.891,46. Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pada perdagangan Rabu (10/9) IHSG sempat mengalami trading halt dan ditutup anjlok 5,01% atau 257,91 poin menjadi 4.891,46. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Pada awal perdagangan hari ini, Selasa (23/3/2021) beberapa saham bank kecil mengalami pelemahan hingga lebih dari 6 persen.

Hingga pukul 09.47 setidaknya ada 5 saham bank lapis dua yang terkoreksi lebih dari 6 persen, yaitu PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. (INPC), PT Bank Maspion Tbk. (BMAS), PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA), PT Bank Victoria Internasional Tbk. (BVIC), dan PT Bank IBK Indonesia Tbk. (AGRS).

Saham INPC melemah 6,19 persen ke level 212, BMAS turun -6,57 persen ke 995, lalu BNBA -6,72 persen ke 2.500. Kemudian, saham BVIC turun 6,84 persen ke 177 dan koreksi paling dalam dialami saham AGRS sebesar -6,87 ke level 610.

Adapun, kemarin Bank IBK Indonesia memberikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai aksi HMETD dengan jumlah saham yang diterbitkan sebanyak 7,28 miliar. Harga pelaksanaan diputuskan Rp170 per saham.

Manajemen bank yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Industrial Bank of Korea (IBK) menyatakan penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) menjadi satu strategi memperkuat modal sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dengan pelaksanaan penawaran saham terbatas atau rights issue itu, emiten bank dengan sandi AGRS tersebut bakal mengantongi dana sekitar Rp1,24 triliun.

Dengan tambahan modal tersebut, struktur permodalan Bank IBK Indonesia pada akhir tahun ini mencapai Rp3,4 triliun.

Selanjutnya, bank tersebut juga menyiapkan rencana penambahan modal lanjutan senilai Rp2 triliun pada tahun depan. Dengan demikian, modal inti AGRS hingga kuartal IV/2023 ditargetkan mencapai Rp5,4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper