Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Pembentukan Ekosistem Kunci Kolaborasi antara Bank dan Fintech

Kolaborasi ini bertujuan membawa 91,1 juta penduduk unbanked dan 62,9 juta UMKM ke dalam ekonomi dan keuangan formal secara sustainable melalui pemanfaatan.
Karyawan melintas di gerai transaksi pembayaran digital OVO, di Jakarta, Senin (25/3/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Karyawan melintas di gerai transaksi pembayaran digital OVO, di Jakarta, Senin (25/3/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Filianingsih Hendarta menegaskan pembentukan ekosistem menjadi kunci kolaborasi antara bank dan fintech, termasuk UMKM yang menjadi kekuatan utama ekonomi.

Selain itu, Filianingsih mengatakan upaya ini bertujuan membawa 91,1 juta penduduk unbanked dan 62,9 juta UMKM ke dalam ekonomi dan keuangan formal secara sustainable melalui pemanfaatan.

“SDM [Sumber Daya Manusia] kekurangan tenaga kerja, pusat kegiatan ekonomi masih terkonsentrasi di Jawa Barat khususnya Jakarta. Ini menyebabkan transaksi digital belum merata karena digitalisasi perlu di navigasi melalui pendekatan kebijakan yang tidak bisa sektoral, tapi juga komprehensif dan struktural supaya transformasi digital ini mampu mengintegrasikan seluruh pelaku ekonomi,” ucap Filianingsih.

Ekonomi digital pun mulai berhasil masuk ke banyak pelaku ekonomi termasuk UMKM. Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden OVO Karaniya Dharmasaputra terdapat karakteristik yang penting bahwa sebagian besar merchant OVO didominasi oleh UMKM.

“Hampir 900 ribu merchant kami 90 persennya itu UMKM. Di mana ekosistem dari merchant UMKM ini sebetulnya bisa dimanfaatkan dengan sangat menarik oleh berbagai inisiatif. Jumlah pedagang di OVO pada 2020 mencapai 66 persen,” kata Kara.

Dia menganggap uang elektronik kini tidak hanya untuk sekadar membayar parkir saja, tapi juga bisa sebagai alat untuk mendorong pasar modal. Terbukti selama pandemi terjadi pertumbuhan yang luar biasa di reksa dana, investasi, dan Bareksa. Jadi bermain investasi bisa dilakukan dengan uang elektronik.

“Hampir 55 persen di Bareksa, Reksadana yang membeli dana dengan uang elektronik. Ini bukti industri e-money sudah going beyond payment. Ini menunjukan ekosistem ekonomi seperti OVO dan e-money lain memiliki ekosistem yang cukup banyak, kita bisa memanfaatkan teknologi e-money ini untuk membantu memperbaiki UMKM kita. Ini potensi menarik dan penting dikembangkan terus ke depan,” tuturnya.

Selain UMKM yang dapat mendongkrak ekonomi digital, kolaborasi dengan fintech juga tak kalah penting. Sehingga bank bisa melayani sebanyak-banyaknya dengan berkolaborasi bersama fintech.

Director of Technology Information & Operation PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Indra Utoyo berpendapat, sistem pembayaran digital harus merujuk pada ekosistem kolaborasi dan UMKM.

“Dua hal pertama adala open banking ini era kolaboratif ekonomi dan kita berkolaborasi secara masif dengan fintech atau digital player. Kita juga membangun kolaborasi secara masif, ada virtual account, ini akan menjadi pembayaran di masa depan. Kita bank mikro perlu melakukan pembayaran sebanyak-banyaknya dan semurah-murahnya, maka itu berkolaborasi dengan OVO dan teman-teman e-money lain perlu dilakukan,” jelasnya.

Kolaborasi itu juga dilakukan oleh LinkAja yang merupakan layanan keuangan digital. Chief Technology Officer LinkAja, Rahmat Bagas Santoso, menjelaskan bahwa merchant yang telah dimiliki banyak dari UMKM. Selain itu, mereka juga mengaplikasikan keuangan syariah untuk beramal.

“Donasi ke masjid dengan elektronik syariah sebanyak 2,2 juta pengguna link syariah. Dari mulai zakat, masjid, jadi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Kita berharap penetrasinya lebih cepat dan lebih baik krn pelayanan sesuai dibutuhkan oleh pasar. Saat ini sudah 66 juta pengguna terdaftar,” jelas Rahmat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper