Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LandX Bidik 50 UMKM Penerbit Saham di 2021, dari Mulai Properti Hingga F&B

Awalnya, LandX kebanyakan menjaring penerbit dari sektor properti, seperti usaha kos-kosan. Namun, kini mulai merambah para penerbit di usaha cloud kitchen, pembuatan pabrik, dan dalam waktu dekat juga akan menawarkan saham salah satu franchise F&B.
Tampilan Landx/ Landx.id
Tampilan Landx/ Landx.id

Bisnis.com, JAKARTA - Platform teknologi finansial urun dana (fintech equity crodwdfunding/ECF) LandX besutan PT Numex Teknologi Indonesia optimistis mampu meraup 50 UMKM selaku penerbit saham dari berbagai sektor. 

Co-Founder dan Chief Operating Officer LandX Romario Sumargo menyampaikan keyakinan itu karena melihat peningkatan awareness dan minat masyarakat untuk berinvestasi lewat ECF, seiring dengan bangkitnya perekonomian nasional akibat meredanya pandemi. 

"Sebagai gambaran, proyek terakhir yang kami terbitkan sahamnya, yaitu usaha pabrik pupuk batubara dengan total kebutuhan pendanaan Rp7 miliar, terpenuhi hanya dalam waktu 5 jam saja. Berarti banyak yang mulai tertarik berinvestasi lewat ECF," ungkapnya, Kamis (25/3/2021). 

Sekadar informasi, ECF merupakan layanan penerbitan saham dari bisnis UMKM atau usaha rintisan (startup) yang disebut 'Penerbit', dan ditawarkan kepada masyarakat untuk melakukan urun dana/patungan mendanai bisnis tersebut yang kemudian disebut 'Pemodal' atau investor. 

Adapun, sejak mendapatkan izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan mulai beroperasi, LandX telah mampu menjaring 25.493 pemodal, 9 UMKM penerbit, dengan dana penyaluran Rp36,69 miliar. 

Romario menjelaskan bahwa pada awalnya, LandX kebanyakan menjaring penerbit dari sektor properti, seperti usaha kos-kosan. Namun, kini mulai merambah para penerbit di usaha cloud kitchen, pembuatan pabrik, dan dalam waktu dekat juga akan menawarkan saham salah satu franchise F&B.

Terkini, imbal hasil dari dividen yang telah diterima para investor LandX telah mencapai Rp1,36 miliar. Romario menyebut mayoritas investor LandX bisa mendapatkan imbal hasil 6-8 persen per tahun. 

"Dengan capaian ini, kami membidik ada 50 saham UMKM yang terbit lewat LandX, dengan target pendanaan di Rp150 miliar di 2021. Dalam waktu dekat ada F&B yang sudah deal bakal terbit di LandX. Bisa dibayangkan berapa besarnya multiplier effect yang ditimbulkan para pemodal ECF, karena satu usaha itu saja berencana membuka lebih dari satu cabang," jelasnya. 

Namun demikian, Romario mengakui bahwa LandX kini mulai menjangkau banyak sektor, tak lagi hanya fokus di sektor properti seperti sebelumnya.  Sektor properti dinilai masih akan berjalan karena terbilang sektor yang paling aman, namun dalam waktu bersamaan LandX akan tetap mengakomodasi UMKM di sektor lain yang berminat menerbitkan saham. 

Menurutnya, hal ini karena mulai banyaknya para UMKM yang mencari alternatif permodalan lewat ECF, sementara industri baru punya 4 platform ECF resmi berizin OJK termasuk LandX. 

"Jadi tampak kebalikan seperti teman-teman fintech P2P, karena pemain di industri mereka itu banyak sekali, dan akhirnya mereka bersaing dengan merebut pasar niche. Kami di ECF melihat kebutuhan pendanaan bernilai besar oleh UMKM sedang tinggi di berbagai sektor, sehingga ini justru kesempatan untuk sebanyak-banyaknya melakukan pelayanan," tutupnya. 

Sekadar informasi, salah satu perbedaan fintech P2P dan ECF berada dari segi nilai pendanaan yang bisa diterima UMKM. Otoritas membatasi peminjam P2P hanya boleh sampai Rp2 miliar sekali pinjaman, sementara penghimpunan dana penerbit ECF melalui penjualan saham, maksimal bisa mencapai Rp10 miliar dalam jangka waktu 12 bulan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper