Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Mata Uang Digital, BI Harus Berhati-hati

Apabila implementasi CBDC dilakukan secara terburu-buru maka dampaknya akan cenderung lebih terbatas.
Kantor Bank Indonesia di Jakarta/Reuters-Iqro Rinaldi
Kantor Bank Indonesia di Jakarta/Reuters-Iqro Rinaldi

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) beberapa waktu lalu mengungkapkan rencana untuk menerbitkan mata uang digital atau Central Bank Digital Currency (CBDC). Seperti diketahui, BI sudah mulai melakukan pembahasan serta kajian sebelum implementasi.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan implementasi dari instrumen terbaru BI tersebut masih sangat jauh. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh masih kurangnya contoh yang bagus dari negara lain terkait dengan dampak CBDC terhadap perekonomian dan sistem keuangan.

“Bank Indonesia memang perlu sedikit berhati-hati terhadap inovasi baru ini, sejalan dengan dampaknya sistemik terhadap perekonomian secara umum,” kata Josua kepada Bisnis, Senin (29/3/2021).

Menurut Josua, prioritas BI hingga 2025 terhadap keuangan digital adalah transformasi digital untuk masyarakat Indonesia sehingga perilaku pembayaran digital dapat meluas hingga ke seluruh wilayah.

Josua memperkirakan apabila implementasi CBDC dilakukan secara terburu-buru maka dampaknya akan cenderung lebih terbatas. Padahal, menurutnya, fokus BI menunjukkan bahwa secara umum pembayaran digital belum sepenuhnya dinikmati masyarakat luas.

Sementara itu, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mempertanyakan motif dan tujuan BI dalam membuat mata uang digital sendiri.

Menurut Piter, perkiraan kapan akhirnya BI dapat mengimplementasikan CBDC bukan sebuah persoalan. Dia menyebut BI bisa kapan saja membuat mata uang digital.

“BI anytime bisa bikin uang digital... Tapi masalahnya bukan itu... Pertanyaannya untuk apa? Lebih kesana...,” kata Piter, Senin (29/3/20201).

Adapun, CBDC bersifat sentral karena dikeluarkan oleh Bank Sentral seperti BI. Sejauh ini, negara yang mulai intensif mengulik CBDC adalah Tiongkok. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper