Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Restrukturisasi Kredit Perbankan Menurun, Terkini Rp823,7 Triliun

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso memaparkan kondisi kualitas kredit perbankan saat ini sudah sangat membaik.
Karyawan menjawab telepon di Call Center Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Senin (30/12/2019). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan menjawab telepon di Call Center Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Senin (30/12/2019). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan baki restrukturisasi kredit perbankan sudah turun.

Berdasarkan data OJK, restrukturisasi perbankan per Februari 2021 berada di posisi Rp823,7 triliun, turun dari Januari 2021 yang tercatat senilai Rp825,8 triliun.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso memaparkan kondisi kualitas kredit perbankan saat ini sudah sangat membaik.

"Dapat kami sampaikan outstanding kredit restrukturisasi sudah turun," katanya dalam RDP Komisi XI DPR, Selasa (30/3/2021).

Kendati demikian, di menyampaikan OJK masih akan melanjutkan kebijakan restrukturisasi kredit atau pembiayaan.

Pasalnya, dengan relaksasi pelaku usaha riil dapat melakukan restrukturisasi kredit atau pembiayaan berulang sepanjang masih memiliki prospek usaha dan tidak dikenakan biaya yang tidak wajar atau berlebihan.

Sebelumnya, pelaku industri perbankan juga telah melaporkan penurunan baki debit restrukturisasi.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan nilai restrukturisasi kredit yang terus melandai sejak akhir tahun lalu.

Direktur Manajemen Risiko Agus Sudiarto mengatakan puncak restrukturisasi terjadi pada September 2020 dengan jumlah debitur hampir 3 juta debitur dengan outstanding kredit Rp193 triliun. Jumlah tersebut terus menurun sejak Oktober 2020 dan konsisten hingga Desember 2020.

Jumlah debitur UMKM yang direstrukturisasi juga terus menurun di Januari dan berlanjut pada Februari. Dari situ, jumlah debitur yang direstrukturisasi menjadi 2,7 juta dengan outstanding Rp189,3 triliun.

"UMKM konsisten turun terus sejak Oktober. Perkembangan ini semoga tetap konsisten hingga akhir tahun," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper