Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Bank Mayapada (MAYA) Masuk Radar UMA Bursa. Kenapa?

Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Bank Mayapada/Ilustrasi-Bisnis.com-David Eka Issetiabudi
Bank Mayapada/Ilustrasi-Bisnis.com-David Eka Issetiabudi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan telah terjadi penurunan harga saham yang di luar kebiasan (Unusual Market Activity) atas saham PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA).

Namun, pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Informasi terakhir mengenai perusahaan tercatat adalah informasi tanggal 1 April 2021 yang dipublikasikan melalui website Bursa terkait laporan kepemilikan atau setiap perubahan kepemilikan saham perusahaan terbuka, penyampaikan bukti iklan pemberitahuan RUPS dan pengumuman RUPS.

"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham MAYA tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tulis Bursa dalam pengumuman unusual market activity Peng-UMA-00077/BEI.WAS/04-2021, pada hari ini (5/4/2021).

Oleh karena itu, BEI meminta para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja dan keterbukaan informasinya.

Selanjutnya, mengkaji kembali rencana aksi korporasi perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Para investor juga diharapkan untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

Pada perdagangan Kamis pekan lalu (1/4/2021), saham MAYA masuk dalam jajaran 10 saham yang mengalami penurunan harga signifikan atau top losers saat IHSG menguat. Saham MAYA ditutup di level Rp2.420, atau turun 6,92 persen dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya.

Dari data yang dihimpun, saham Bank Mayapada melemah dalam 9 hari perdagangan terakhir. Pada perdagangan 19 Maret 2021, saham MAYA sempat menguat 2,69 persen ke 4.580, tetapi pada 5 hari perdagangan sebelumnya juga dalam tren terkoreksi.

Adapun, dalam keterbukaan informasi sebelumnya, Bank Mayapada mengumumkan kedatangan pemegang saham baru.

Liang Xian Ltd bergabung dengan Dato Sri Tahir dalam memiliki emiten bank berkode MAYA ini melalui penawaran umum terbatas XIII (PUT XIII) atau rights issue.

Sebelum ini, Liang Xian tidak memiliki saham Bank Mayapada alias kepemilikan 0 persen dan kini perusahaan tersebut mengengam 12,39 persen saham MAYA.

Lian Xian memborong 1.466.033.913 saham Bank Mayapada dengan harga Rp400 per saham. Dari sini, perusahaan yang disebutkan beralamat dan berkewarganegaraan British Virgin Island (BVI) tersebut mengalokasikan dana senilai Rp586,4 miliar untuk membeli saham MAYA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper