Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Positif PPnBM ke Kredit Mobil Diramal Memuncak pada Bulan Ini

sebenarnya permintaan selama high season Lebaran atau Mei 2021 masih akan tinggi menilik bulan terakhir subsidi PPnBM 100 persen, namun secara total diproyeksi tidak akan sekencang bulan ini.
Deretan mobil/Istimewa
Deretan mobil/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Peningkatan kinerja penyaluran kredit mobil baru diramal bakal memuncak pada periode April 2021, terutama terdorong oleh segmen yang mendapat subsidi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).

Pengamat otomotif sekaligus praktisi industri pembiayaan Jodjana Jody menilai kebijakan ini telah sukses mendorong belanja kelas menengah yang selama pandemi cenderung menahan konsumsi, terutama yang berkebutuhan untuk berganti kendaraan.

"Hitungan kami, biasanya orang ganti mobil setiap 4-5 tahun dan pada 2015-2016, total yang beli mobil sekitar 2 juta customer. Bila repeat order biasa di level 40 persen, maka ada sekitar potensi 800.000 unit mobil yang bisa dijual tahun ini kalau kondisi baik," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (6/4/2021).

Pria yang sempat mengenyam pengalaman sebagai CEO Auto2000 (2010) dan Astra Credit Companies (2015) ini menambahkan, moncernya penjualan mobil pada April 2021 juga merupakan akibat perluasan segmen kendaraan yang mendapat subsidi PPnBM, yaitu kelas 1500-2500 cc.

Menurutnya, perluasan segmen ini juga akan mendorong konsumsi masyarakat menengah ke atas terhadap beberapa tipe mobil, menilik 'harga miring' yang ditawarkan merupakan kesempatan sekali seumur hidup.

Selain itu, tentunya bulan ini menjadi momentum awal jelang Ramadhan 1442 H, untuk mempersiapkan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran yang akan jatuh pada Mei 2021.

"Kredit pasti tumbuh banyak seiring dengan peningkatan retail sales [RS] yang naik tajam di Maret-April dibanding Januari-Februari. Apalagi bunga kredit juga rendah dan banyak multifinance yang mulai aktif booking untuk mencegah supaya asset financing-nya tidak turun seperti yang terjadi tahun lalu," jelasnya.

Menurut Jody, sebenarnya permintaan selama high season Lebaran atau Mei 2021 masih akan tinggi menilik bulan terakhir subsidi PPnBM 100 persen, tetapi secara total tidak akan sekencang bulan ini.

"Masalahnya di Mei nanti itu di supply, karena pabrik tidak bisa adjust tiba-tiba. Lihat, Maret ini penjualan industri pasti secara RS lebih baik dari tahun lalu, tapi nanti di Mei karena kendala liburan dan hari kerja, secara bulanan pasti akan turun dibanding Maret dan April," ungkapnya.

Seperti diketahui, pemerintah memberikan subsidi PPnBM untuk mobil baru jenis sedan dan 4x2, dengan mesin di bawah 1.500 cc, serta memiliki local content 70 persen, berlaku mulai 1 Maret 2021.

Segmen ini memiliki tiga tahapan insentif per tiga bulanan. Maret-Mei 2021 sampai 100 persen ditanggung pemerintah, kemudian periode berikutnya berkurang hingga 50 persen, dan tahap terakhir tinggal 25 persen saja.

Adapun, perluasan diskon PPnBM untuk mobil kelas 1.500 cc hingga 2.500 cc yang berlaku pada 1 April 2021 akan diperuntukkan kepada dua segmen mobil.

Pertama, spesifikasi selain sedan atau station wagon, 4x2, dan memiliki local content 60 persen. Diskon PPnBM yang diberikan, yaitu 50 persen hingga Agustus 2021, berlanjut diskon 25 persen untuk masa pajak September 2021 sampai Desember 2021.

Kedua, selain sedan atau station wagon, namun 4x4, dan local content 60 persen. Subsidi yang diberikan hanya 25 persen sampai dengan Agustus 2021, kemudian berkurang menjadi 12,5 persen untuk masa pajak September 2021 hingga Desember 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper