Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Astra Life Bukukan Premi Rp3,8 Triliun Sepanjang 2020

Astra Life mencatatkan jumlah tertanggung pada 2020 sebanyak 2,9 juta jiwa, naik 32 persen (yoy) dari 2019 sekitar 2,2 juta jiwa. Adapun, secara industri, total tertanggung turun mengalami penurunan 7 persen (yoy) dari 68,51 juta jiwa pada 2019 menjadi 63,69 juta jiwa pada 2020.
Gedung Astra Life/astralife.co.id
Gedung Astra Life/astralife.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Jiwa Astra atau Astra Life membukukan premi bruto Rp3,8 triliun sepanjang 2020 diiringi kenaikan jumlah tertanggung. Perseroan menilai capaian itu melebihi rata-rata kinerja industri asuransi jiwa.

Presiden Direktur Astra Life Windawati Tjahjadi menjabarkan bahwa perolehan premi bruto atau gross written premium (GWP) 2020 itu tumbuh 11 persen (year-on-year/yoy) dari sebelumnya berkisar Rp3,4 triliun. Menurutnya, pencapaian Astra Life pada tahun keenam sejak beroperasi itu berada di atas rata-rata kinerja industri asuransi jiwa pada 2020.

Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), pendapatan premi industri asuransi jiwa pada 2020 senilai Rp187,6 triliun mengalami penurunan 5 persen (yoy) dari 2019 senilai Rp196,7 triliun. Windawati menjelaskan bahwa pihaknya masih dapat mencatatkan pertumbuhan di tengah koreksi yang terjadi di industri.

Astra Life pun pada 2020 mencatatkan jumlah tertanggung 2,9 juta jiwa atau naik 32 persen (yoy) dibandingkan dengan 2019 sekitar 2,2 juta jiwa. Adapun, secara industri, total tertanggung turun mengalami penurunan 7 persen (yoy) dari 68,51 juta jiwa pada 2019 menjadi 63,69 juta jiwa pada 2020.

“Secara finansial Astra Life tetap mencatat pertumbuhan premi 11 persen atau sebesar Rp3,8 triliun dan mencapai angka tertanggung 2,9 juta. Kami berterima kasih atas kepercayaan nasabah kepada Astra Life selama ini dan kami akan terus berinovasi dan fokus pada komitmen Astra Life untuk memberikan produk dan layanan terbaik bagi nasabah,” ujar Windawati pada Senin (26/4/2021).

Dia menjelaskan bahwa 2020 merupakan tahun yang menantang bagi semua industri, tidak terkecuali industri asuransi jiwa. Namun, pada tahun lalu pihaknya dapat memenuhi kewajiban pembayaran klaim senilai Rp504 miliar kepada para nasabah.

Windawati pun menjelaskan bahwa keuangan perusahaan ada dalam kondisi yang sehat, tercermin dari rasio kecukupan modal atau risk based capital (RBC) di angka 454 persen. Nilainya jauh di atas batas yang ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu 120 persen.

"Astra Life optimis akan terus mencapai ketinggian baru pada tahun-tahun mendatang melalui digitalisasi yang menjadi strategi utama untuk akselerasi pertumbuhan bisnis ke depannya. Terlebih saat ini Astra Life berada di bawah naungan penuh grup Astra yang juga fokus mengembangkan bisnis nya di era digital," ujar Windawati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper