Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Bank BJB (BJBR) Tumbuh di Atas Industri, Ini Segmen yang Jadi Penopang

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan kinerja kredit tumbuh di atas rata-rata industri. Dia menyebut kredit Bank BJB tumbuh 10,3% yoy, di atas industri perbankan nasional yang masih tertekan -1,9% dan kelompok bank pembangunan daerah (BPD) yang tumbuh 5,96%.
Kantor Bank BJB/bankbjb.co.id
Kantor Bank BJB/bankbjb.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. mencatat total kredit bank only yang disalurkan mencapai Rp90,81 triliun di kuartal I/2021, atau tumbuh 10,3% year on year (yoy).

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan kinerja kredit tumbuh di atas rata-rata industri. Dia menyebut kredit Bank BJB tumbuh 10,3% yoy, di atas industri perbankan nasional yang masih tertekan -1,9% dan kelompok bank pembangunan daerah (BPD) yang tumbuh 5,96%.

Yuddy memerinci pertumbuhan kredit pada kuartal I/2021 ditopang oleh kredit konsumer yang tumbuh 5,9% yoy menjadi Rp60,5 triliun. Dalam bisnis konsumer, pertumbuhan ini dikontribusikan dari pertumbuhan kredit pada ASN aktif sebesar 5,2% menjadi Rp43,2 triliun dan pensiunan sebesar 7,6% menjadi Rp17,3 triliun.

Adapun, segmen UMKM tumbuh 1,3% yoy menjadi Rp5,9 triliun dengan tingkat NPL di level 2,4% dari tahun sebelumnya di level 2,7%.

"Tingkat pertumbuhan tersebut melandai karena sektor keuangan terdampak pandemi sehingga ekspansi UMKM melalui channeling dengan BPR tidak bisa optimal," katanya dalam Analyst Meeting, Selasa (27/4/2021).

Sementara itu, segmen komersial tumbuh 34,2% yoy menjadi Rp17,4 triliun. NPL di segmen tersebut terkelola di level 4,2% lebih baik dari periode yang sama tahun lalu di level 5,8%.

Segmen KPR tumbuh 9,7% menjadi Rp7 triliun seiring dnegan berangsur pulihnya permintaan dan penjualan properti dengan tingkat NPL terjaga di level 4%.

Dari penghimpunan dana pihak ketiga, Bank BJB mencatatkan pertumbuhan sebesar 18,5% yoy menjadi Rp104,3 triliun. Nilai tersebut didorong oleh pertumbuhan giro sebesar 12,1% yoy menjadi Rp27,5 triiliun, tabungan 6,4% yoy menjadi Rp19,2 triliun, dan deposito 26,9% yoy menjadi Rp57,5 triliun.

"Dengan mempertimbangkan berbagai potensi dan risiko yang mungkin dihadapi, kami optimis memproyeksikan pertumbuhan kredit di level 8%-9%, DPK 9%-10%, dan NPL di level 1,5%-1,7%, CoF 4%-4,5%, serta coverage ratio di 130%-140%," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper