Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BCA Insurance Pertahankan Laba 2020, meski Underwriting Terkoreksi

Pada 2020, pendapatan underwriting tercatat senilai Rp672,48 miliar atau turun 7,58 persen (yoy) dari sebelumnya Rp727,6 miliar.
Kegiatan di salah satu kantor cabang Asuransi Umum BCA (BCA Insurance)./BCAInsurance.co.id
Kegiatan di salah satu kantor cabang Asuransi Umum BCA (BCA Insurance)./BCAInsurance.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Umum BCA atau BCA Insurance berhasil menjaga perolehan laba pada 2020, meskipun kinerja underwriting mengalami koreksi.

Berdasarkan laporan keuangan 2020 yang dipublikasikan di Bisnis Indonesia pada Kamis (29/4/2021), BCA Insurance memperoleh premi Rp708,9 miliar. Catatan itu terkoreksi 18,01 persen (year-on-year/yoy) dari sebelumnya senilai Rp864,6 miliar.

Adanya koreksi premi dan komisi, serta pergerakan premi reasuransi dan cadangan premi membuat pendapatan underwriting perseroan turut menurun. Pada 2020, pendapatan underwriting tercatat senilai Rp672,48 miliar atau turun 7,58 persen (yoy) dari sebelumnya Rp727,6 miliar.

Klaim yang dibayarkan perseroan pada 2020 senilai Rp359,9 miliar mengalami penurunan 5,8 persen (yoy) dari sebelumnya Rp382,2 miliar. Hal tersebut membuat beban underwriting pada 2020 senilai Rp345,4 miliar turun 10,1 persen (yoy) dari sebelumnya Rp384,2 miliar.

Pada 2020, perseroan mencatatkan hasil underwriting senilai Rp327,03 miliar atau terkoreksi 4,7 persen (yoy) dari sebelumnya Rp343,3 miliar. Namun, di tengah koreksi itu, hasil investasi pada 2020 senilai Rp91,28 miliar berhasil tumbuh 2,8 persen (yoy) dari sebelumnya Rp88,8 miliar.

BCA Insurance pun berhasil mempertahankan laba tahun buku 2020 senilai Rp124,18 miliar atau tumbuh tipis 0,22 persen (yoy) dari tahun sebelumnya Rp123,9 miliar. Selain itu, rasio solvabiliitas atau risk based capital (RBC) pada 2020 sebesar 323 persen pun naik dari 2019 sebesar 190 persen.

Adapun, pada 2020 aset BCA Insurance tercatat senilai Rp2,12 triliun atau tumbuh 3,25 persen (yoy) dari sebelumnya Rp2,06 triliun. Perusahaan asuransi umum ini 75 persen sahamnya tercatat dimiliki oleh PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan 25 persen lainnya oleh PT BCA Finance.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper