Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APPI: Lini Pembiayaan Multifinance Bisa Pulih Tahun Ini

APPI optimistis semua lini pembiayaan multifinance bakal pulih pada tahun ini seiring dengan pulihnya kondisi perekonomian nasional dari pandemi.
Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno (kanan) memberikan paparan dalam konferensi pers Fidusia dan Penerapannya di Jakarta, Rabu (5/9/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno (kanan) memberikan paparan dalam konferensi pers Fidusia dan Penerapannya di Jakarta, Rabu (5/9/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan (multifinance) mulai tampak diuntungkan oleh pulihnya kondisi perekonomian nasional dari pandemi, terutama bergeraknya aktivitas industri yang ditopang.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengakui capaian industri pada kuartal I/2021 masih membawa optimisme terkait target perbaikan nilai aset piutang pembiayaan industri tumbuh 5 persen dibandingkan 2020.

Sebagai gambaran, berdasarkan statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai piutang pembiayaan neto dari 173 multifinance mencapai Rp363,7 triliun per Maret 2021, turun 19,61 persen (year-on-year/yoy) dari sebelumnya senilai Rp452,47 triliun.

Namun demikian, capaian Maret 2021 mencatatkan perbaikan secara bulanan, tepatnya naik 0,25 persen (month-to-month/mtm) ketimbang Rp362,79 triliun, setelah berbulan-bulan masa pandemi belum pernah naik, bahkan selalu menurun di kisaran Rp100 triliun.

"Terbesar masih di alat berat, karena terdorong kenaikan harga komoditas. Batu bara naik, CPO [crude palm oil] naik, jadi pemain sudah mulai berani lagi genjot investasi lewat pembiayaan alat berat. Lagipula, kegiatan bisnis mereka itu kan minim terdampak pembatasan pandemi," jelasnya kepada Bisnis.com, Selasa (4/5/2021).

Kondisi industri yang lebih siap beroperasi penuh inilah yang Suwandi nilai membuat piutang objek pembiayaan produktif, terutama untuk pemain sektor komoditas mulai pulih terlebih dahulu.

Secara terperinci, piutang yang masuk pembiayaan investasi kini telah bertahan di Rp108,87 triliun, naik 0,54 persen (mtm), piutang pembiayaan modal kerja pun menyentuh Rp26,6 triliun atau naik 4,59 persen (mtm).

Sebaliknya, berbeda dengan objek pembiayaan di sektor konsumtif yang nilainya ditopang penjualan kendaraan bermotor. APPI melihat perbaikan aset di pembiayaan multiguna baru akan terlihat dalam beberapa bulan ke depan, tepatnya menilik kinerja kuartal II/2021 dan kuartal III/2021.

Sekadar informasi, jenis piutang pembiayaan multiguna yang menyumbang nilai piutang terbesar buat industri tercatat masih turun 0,43 persen (mtm) ke Rp216,77 triliun.

"Walaupun ada relaksasi PPnBM, secara produksi mobil sendiri masih belum bisa penuh orangnya, cuma boleh 50 persen. Jadi mengejar produksi kendaraan masih susah, sehingga supply masih kurang, stok terbatas," ungkapnya.

Adapun, jenis piutang pembiayaan berprinsip syariah mencatatkan kenaikan 0,9 persen (mtm) ke Rp11,27 triliun, terbagi oleh prinsip pembiayaan jual-beli syariah 85,59 persen, pembiayaan investasi berprinsip syariah 0,54 persen, dan pembiayaan jasa syariah 13,85 persen.

Dengan demikian, Suwandi menjelaskan bahwa perbaikan ini masih membawa optimisme APPI terhadap perbaikan aset piutang pembiayaan sebesar 5 persen dari Rp369,75 triliun pada akhir 2021 atau dengan kata lain mencapai lebih dari Rp388 triliun pada akhir 2021.

"Melihat kondisi ini, APPI masih di target 5 persen seperti yang kita patok. Kita lihat nanti di pertengahan tahun, apabila terus membaik, nanti kita akan update lagi," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper