Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Korporasi Perbankan pada Kuartal II/2021 Dinilai Lebih Bertenaga

Bank Indonesia melaporkan kredit korporasi perbankan per Maret 2021 mencapai Rp2.670,4 triliun, turun 7 persen secara tahunan. Bagaimana kuartal II/2021?
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja penyaluran kredit perbankan untuk segmen korporasi pada kuartal II/2021 diperkirakan akan kembali membaik dengan didukung momentum Lebaran dan optimalisasi insentif fiskal pemerintah.

Berdasarkan data Bank Indonesia, kredit korporasi perbankan per Maret 2021 tercatat Rp2.670,4 triliun turun 7 persen secara tahunan. Namun, secara bulanan posisi ini sudah membaik 1,36 persen.

Ekonom PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede menyampaikan peningkatan penyaluran kredit korporasi pada kuartal pertama ditopang oleh pemulihan sisi permintaan yakni konsumsi masyarakat terindikasi dari indeks kepercayaan konsumen.

Pada kuartal kedua ini, Josua menyampaikan potensi peningkatan fungsi intermediasi pun masih sangat kuat seiring dengan terkereknya indeks PMI manufaktur yang mengindikasikan bahwa kapasitas produksi lebih baik. Selain itu, data-data ekonomi pada April dan Mei terus menunjukkan tren yang membaik, baik dari sisi konsumsi dan investasi. 

"Oleh sebab itu, kami perkirakan pertumbuhan kredit korporasi pada akhir kuartal II-2021 akan tumbuh positif di kisaran 1-3 persen yoy [year-on-year]," katanya, Minggu (23/5/2021).

Terpisah, Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. David Samual mengatakan kinerja ekonomi pada kuartal kedua tahun ini tampak lebih baik dari sebelumnya.

Kendati pemerintah melakukan pembatasan yang cukup ketat pada periode Lebaran, dia menilai konsumsi dan mobilitas masyarakat tampak tetap baik yang mendorong kinerja ekonomi.

David menjelaskan tren kinerja ekonomi saat ini belum akan mendorong kinerja investasi yang begitu kuat, tetapi sudah mulai mendorong permintaan kredit modal kerja. "Terutama ini di dorong dengan permintaan konsumsi dan mobilitas masyarakat," katanya.

Di luar itu, dia menyampaikan konsumsi masyarakat sudah dapat difasilitasi dengan baik melalu market place. Hal ini membuat korporasi dapat tetap melakukan produksi lebih baik pada periode pandemi tahun ini.

David menyampaikan belanja infrastruktur pemerintah tampak mulai akan lebih baik pada kuartal ini. Kinerja perdagangan luar negeri yang belum kuat pun masih dapat diimbangi dengan perdagangan dalam negeri.

"Jika tren ini berlanjut, tren kinerja kredit korporasi pun akan lebih baik pada semester kedua. Investasi akan lebih baik. Ini juga ada dampak positif dari omnibus law," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper