Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Rencana Bank Mas Setelah Go Public Akhir Juni 2021

Dengan banyaknya perusahaan anak dan luasnya jaringan Wings grup, membuka peluang tinggi untuk mengkonsolidasikan nasabah-nasabah grup agar dapat membuat sebuah jaringan bank yang cukup besar di bawah naungan grup tersebut.
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Calon emiten perbankan PT Bank Multiarta Sentosa (Bank Mas) sudah memiliki rencana ekspansi setelah resmi go public pada akhir bulan Juni 2021.

Bank yang merupakan bagian dari Wings Group ini, dijadwalkan melakukan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada 29 Juni 2021. Dikutip dari prospektus ringkas penawaran umum saham perdana yang dipublikasikan hari ini (7/6/2021), manajemen menyampaikan di era yang bergejolak ini perseroan tetap teguh pada keyakinan untuk melakukan aksi korporasi agar dapat berkembang lebih besar lagi.

Sejalan dengan optimisme terhadap pemulihan ekonomi, perseroan telah memiliki beberapa rencana di antaranya pengembangan ekosistem dari nasabah dan grup Wings. Dengan banyaknya perusahaan anak dan luasnya jaringan Wings grup, membuka peluang tinggi untuk mengkonsolidasikan nasabah-nasabah grup agar dapat membuat sebuah jaringan bank yang cukup besar di bawah naungan grup ini.

"Peluang transaksi dengan supllier, distributor, agen, dan toko kelontong hingga karyawan akan berada di bawah bendera grup. Hal ini akan menciptakan ekosistem baru menjadikan sebuah peluang untuk masa depan yang baru," tulis manajemen dalam prospektus seperti dikutip Bisnis, Senin (7/6/2021). 

Bank Mas juga melakukan pengembangan digital banking di antaranya terus melakukan penambahan fitur-fitur di mobile banking sehingga dapat memenuhi kebutuhan perbankan dan pembayaran kebutuhan sehari-hari nasabah tanpa perlu ke bank kecuali memang membutuhkan.

Penerapan laku pandai di tahun 2021 akan meningkatkan kapabilitas perseroan menggarap ekosistem group Wings, dengan menggandeng toko-toko, warung pelanggan Wings menjadi agen perseroan untuk menjangkau masyarakat lebih luas lagi, khususnya usaha mikro untuk mulai berbank.

Pengembangan QRIS juga akan membantu toko-toko, warung dalam penerimaan pembayaran secara digital, sehingga membantu mereka mengurangi jumlah uang tunai dalam pengelolaan keuangan mereka.

Di cabang juga akan dilakukan peningkatan layanan dan layout dengan memanfaatkan teknologi digital untuk membantu nasabah lebih mudah melakukan kegiatan di cabang yang selama ini dilayani oleh customer service dan teller.

Perseroan juga sedang mempersiapkan diri untuk berkolaborasi dengan perusahaan fintech atau perusahaan lainnya secara digital melalui open banking API. Layanan API ini memungkinkan bank dan perusahaan lainnya berkolaborasi untuk membuka data dan informasi keuangan yang terkait dengan transaksi pembayaran dari nasabahnya secara resiprokal (prinsip kesetaraan) dengan tetap menjaga kerahasiaan data masing-masing.

"Kolaborasi juga akan dilengkapi dengan Corporate Debit Card yang juga sedang dikembangkan yang memungkinkan perusahaan partner membagikan kartu debit kepada karyawan dan pelanggannya melalui rekeningnya sebagai settlement account," imbuhnya.

Dalam hal pengembangan kredit, perseroan akan fokus pada pertumbuhan kredit di sektor komersial dan UKM serta penyelesaian restrukturisasi kredit yang diharapkan dapat segera rampung seiring dengan bergeraknya roda perekonomian.

Dalam aksi penawaran umum saham perdana ini, Bank Mas menawarkan sebanyak-banyaknya 186,18 juta saham baru dengan nilai nominal Rp1.000 per saham, atau sebanyak 15% dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum saham perdana.

Harga saham baru ditawarkan dengan kisaran harga Rp3.000-Rp4.000 per saham. Sehingga nilai saham yang ditawarkan dalam penawaran umum saham perdana secara keseluruhan sebanyak Rp774,706 miliar.

Bank Mas akan menggunakan dana yang diperoleh dari penawaran umum saham perdana setelah dikurangi seluruh biaya emisi, untuk penguatan modal dan dialokasikan untuk 85% penyaluran kredit serta 15% pengembangan digital banking yang rencananya akan dilaksanakan pada 2021 dan 2022.

Dalam pengembangan digital banking ini, perseroan masih dalam tahap melakukan pemilihan vendor. Pengembangan digital banking rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2021 dan 2022 antara lain pengembangan layanan self service pada kantor bank, customer on boarding (pengembangan layanan yang memudahkan staf bank untuk dapat langsung memproses pembukaan rekning di lokasi nasabah), serta pengembangan layanan virtual account, QR code debit, cardless cash withdrawal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper