Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tinggi Peminat, Rights Issue Bank Neo Commerce (BBYB) Oversubscribe

Agnes F. Triliana, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Bank Neo Commerce, Tbk. menyampaikan tingginya minat masyarakat untuk memiliki saham Bank Neo Commerce merupakan sebuah kehormatan bagi perseroan yang masih dalam tahap transformasi menjadi bank digital.
Karyawati beraktivitas di sekitar logo Bank Neo Commerce di Jakarta, Kamis (19/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di sekitar logo Bank Neo Commerce di Jakarta, Kamis (19/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Neo Commerce Tbk. mengklaim kepercayaan masyarakat semakin meningkat seiring dengan kelebihan permintaan (oversubscribed) sehubungan dengan rights issue yang diadakan Bank Neo.

Kelebihan tersebut mencapai 426 juta saham, atau setara dengan Rp127,9 miliar dalam Penawaran Umum Terbatas (PUT) IV dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Rights issue ini juga untuk menarik investor baru namun investor yang lama tetap berpartisipasi penuh dalam aksi korporasi ini.

Agnes F. Triliana, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Bank Neo Commerce, Tbk. menyampaikan tingginya minat masyarakat untuk memiliki saham Bank Neo Commerce merupakan sebuah kehormatan bagi perseroan yang masih dalam tahap transformasi menjadi bank digital.

Perseroan terus menyempurnakan layanan dan produk perbankan kami untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan memberikan pengalaman perbankan digital yang unik bagi masyarakat.

"Kami bersyukur akan tingginya antusiasme dan kepercayaan masyarakat terhadap Bank Neo Commerce. Hal ini memperkuat optimisme kami untuk terus memberikan pengalaman perbankan yang berkesan sesuai dengan visi kami, Banking Above and Beyond," katanya dalam siaran pers BNC, Selasa (29/6/2021).

Selain itu, dana yang diperoleh dari hasil PUT IV ini seluruhkan akan digunakan untuk modal kerja pengembangan perseroan berupa investasi teknologi dan penyaluran kredit serta kegiatan operasional perbankan lainnya.

Adapun, dana yang diperoleh dari hasil PUT IV, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja pengembangan usaha perseroan berupa investasi teknologi dan penyaluran kredit serta kegiatan operasional perbankan lainnya.

Pada akhir periode pelaksanaannya pemegang saham perseroan sampai dengan 24 Juni 2021 antara lain PT Akulaku Silvrr Indonesia dengan kepemilikan sebesar 24,98%, PT Gozco Capital 20,13%, PT Asabri (Persero) 13,58%, Yellow Brick Enterprise Ltd. 11,1%, dan sisanya pemegang saham publik 30,21%.

Sebagai informasi, Bank Neo Commerce, yang sebelumnya dikenal sebagai Bank Yudha Bhakti, merupakan bank nasional yang telah berkiprah selama 30 tahun di dunia perbankan di Indonesia.

Sejak tahun 2019, Akulaku mulai menjadi pemegang saham Bank Neo Commerce (BBYB), dan di tahun 2020, Bank Neo Commerce bertransformasi menjadi bank digital, dimulai dengan pergantian nama bank dan juga dikukuhkannya Bank Neo Commerce menjadi Bank Buku II oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper