Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asuransi Kesehatan Penting saat Pandemi dan untuk Masa Depan, Ini Alasannya

Hingga Senin (12/7/2021), terdapat 2,56 juta kasus positif yang tercatat oleh pemerintah, dengan jumlah kematian tercatat mencapai 67.355 orang.
Ilustrasi asuransi/Reuters
Ilustrasi asuransi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — PT AXA Financial Indonesia menilai bahwa asuransi kesehatan dibutuhkan dalam jangka pendek maupun jangka panjang, terlebih saat ini terdapat pandemi Covid-19 yang mengancam kesehatan hingga nyawa.

Presiden Direktur AXA Financial Indonesia Niharika Yadav menjelaskan bahwa penyebaran Covid-19 terus terjadi dan belum menunjukkan penurunan catatan kasus. Hingga Senin (12/7/2021), terdapat 2,56 juta kasus positif yang tercatat oleh pemerintah, dengan jumlah kematian tercatat mencapai 67.355 orang.

Menurut Niharika, kondisi itu membuat risiko kesehatan meningkat di tengah pandemi Covid-19, baik dari penyebaran virus corona maupun penyakit lainnya. Kondisi itu menurutnya membuat kebutuhan proteksi semakin meningkat.

"Risiko saat ini meningkat dan biaya yang perlu disiapkan pun menjadi meningkat. Proteksi itu akan lebih baik disiapkan dari saat ini," ujar Niharika dalam media workshop AXA bertajuk What about Health Insurance, Selasa (13/7/2021).

Menurutnya, kebutuhan asuransi kesehatan menjadi lebih relevan dan tidak hanya untuk menanggung risiko saat ini. Niharika menjelaskan bahwa jika terdapat risiko saat ini, beban finansial bisa berdampak pada keuangan di masa depan.

Direktur AXA Financial Indonesia Cicilia Nina menjelaskan bahwa besarnya biaya kesehatan berpotensi menguras simpanan masyarakat yang tidak memiliki asuransi. Selain itu, saat masyarakat memiliki tabungan, terdapat risiko inflasi biaya kesehatan yang membebani di masa depan.

Berdasarkan Towers Watson Global Medical Trends Report Survey, inflasi biaya kesehatan di Indonesia pada 2021 diperkirakan mencapai 9,06 persen. Nilainya meningkat dibandingkan dengan 2020 sebesar 7,1 persen, dan menurut Nina masih berpotensi terus meningkat di masa depan.

Menurut Nina, suku bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan inflasi menimbulkan risiko tabungan masyarakat tidak mencukupi biaya kesehatan di masa depan. Hal tersebut membuat asuransi menjadi opsi yang harus dipertimbangkan untuk memproteksi keuangan dari risiko kesehatan.

"Ibaratnya, dengan asuransi masyarakat bisa membayar biaya yang terkena inflasi itu dengan kantong kami [perusahaan asuransi], sehingga tabungan masyarakat tidak akan habis jika terkena risiko kesehatan," ujar Nina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper