Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyaluran Pinjaman Modalku di 4 Negara Asean Capai Rp24,6 Triliun

Nilai penyaluran pinjaman ini merupakan akumulasi kinerja platform Modalku di Indonesia dan Funding Societies di Singapura, Malaysia, dan Thailand hingga semester I/2021.
Co Founder Modalku Reynold Wijaya dan Iwan Kurniawan/Istimewa
Co Founder Modalku Reynold Wijaya dan Iwan Kurniawan/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Grup Modalku, besutan PT Mitrausaha Indonesia Grup, mencatatkan penyaluran pinjaman hingga Rp24,6 triliun dari 4,6 juta transaksi di 4 negara di mana platform 'Modalku' & 'Funding Societies' beroperasi.

Nilai penyaluran pinjaman ini merupakan akumulasi kinerja platform Modalku di Indonesia dan Funding Societies di Singapura, Malaysia, dan Thailand hingga semester I/2021, di mana sekitar Rp4,2 triliun disumbang pada periode sepanjang 2021 ini.

Co-Founder & COO Modalku Iwan Kurniawan mengatakan angka penyaluran pinjaman Grup Modalku masih cukup stabil bahkan menunjukkan konsistensi untuk bertumbuh, terlihat dari jumlah penyaluran pada periode ini yang mengalami pertumbuhan sebesar 60 persen (year-on-year/yoy).

Menatap semester II/2021, Iwan menjelaskan periode yang diharapkan menjadi peluang untuk kebangkitan ekonomi di Indonesia serta perkembangan Modalku ini akan terpengaruh oleh kebijakan pemerintah terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk memperketat aktivitas masyarakat di beberapa kota.

"Kebijakan ini sedikit banyaknya akan mempengaruhi UMKM. Merespons keadaan ini, Modalku akan terus berkomunikasi dan berdiskusi bersama UMKM untuk menemukan solusi yang dapat terus mendukung kebutuhan UMKM dalam mengembangkan usahanya selama masa pandemi," jelasnya dalam keterangan resmi, Selasa (13/7/2021).

Selama semester I-2021, industri UMKM yang paling banyak didanai oleh Modalku adalah sektor perdagangan, baik grosir dan eceran, termasuk pengusaha online dengan persentase sekitar 65 persen, diikuti oleh sektor jasa sebesar 17 persen, dan sektor kesehatan sebesar 15 persen.

Area penyaluran dana juga tidak terbatas di pulau Jawa, namun juga ke luar pulau Jawa yang bisa direalisasikan melalui kolaborasi dengan berbagai platform digital sebagai partner Modalku.

Sampai saat ini, lebih dari 200 ribu pendana, baik individu maupun institusi, telah berkontribusi meminjamkan dananya kepada UMKM melalui Modalku dengan jumlah akun yang masih didominasi oleh pendana individu.

Pendana bisa mendapatkan tingkat bunga hingga 17 persen per tahunnya tergantung dengan pinjaman yang didanai dan toleransi risiko masing-masing pendana.

"Selama semester I-2021, pendana didominasi generasi Z dan generasi milenial sebesar 60 persen dengan rata- rata peningkatan jumlah pendana baru sebesar 1.000 akun setiap bulannya," tambahnya.

Dukungan pendanaan yang dihadirkan bagi para peminjam di tengah kondisi pandemi, tentunya diimbangi dengan komitmen untuk mempertahankan kualitas pinjaman.

Modalku selalu menerapkan prinsip Responsible Lending, yaitu dengan melakukan penilaian terhadap UMKM peminjam sebagai bentuk tanggung jawab kepada pendana yang meminjamkan dananya melalui Modalku.

Sebagai realisasi untuk mendukung kebutuhan UMKM di berbagai sektor, Modalku menghadirkan beberapa fasilitas pinjaman yang disesuaikan dengan karakteristik para UMKM, di antaranya adalah Modal Kawan Mikro, Invoice Financing, serta Modal Karyawan.

Modal Kawan Mikro merupakan fasilitas pinjaman hingga Rp250 juta bagi pengusaha offline maupun online sebagai modal tambahan dalam memenuhi berbagai kebutuhan usaha, seperti menambah stok barang, operasional perusahaan, hingga pemasaran produk.

Invoice Financing dapat menjadi solusi UMKM sebagai dana talangan untuk tetap menjalankan bisnisnya ketika ada invoice klien yang belum terbayar. UMKM bisa memanfaatkan fasilitas ini hingga Rp2 miliar.

Sementara itu, Modal Karyawan merupakan bentuk dukungan bagi perusahaan atau UMKM dalam menyediakan fasilitas finansial untuk meningkatkan kesejahteraan karyawannya tanpa membebani arus kas perusahaan.

Salah satu Peminjam Modalku, Rifqi Zarkasih mengatakan bisnisnya yang bergerak di bidang kreatif cukup merasakan dampak dari pandemi ini, namun tertolong oleh akses pinjaman demi menambal arus kas.

"Berbagai aktivitas harus kami tunda karena pembayaran klien semuanya mundur. Di satu sisi, kami masih harus membayar operasional perusahaan dan kami hanya memegang invoice klien yang belum terbayar. Akhirnya, kami memanfaatkan fasilitas invoice financing dari Modalku di mana invoice ini bisa menjadi jaminan. Saat ini, biaya operasional sudah tidak lagi menjadi kendala, bahkan selama 6 bulan terakhir performa bisnis kami meningkat hingga 75 persen, diiringi dengan jumlah klien yang terus bertambah," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper