Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Darurat dan Kenaikan Kasus Covid-19, Penjualan Mobil Diperkirakan Tertekan

Masyarakat akan kembali menunda belanja karena memprioritaskan menyimpan uangnya untuk berjaga-jaga guna menghadapi uncertainty di tengah masa pandemi ini.
Suasana di salah satu pabrik perakitan motor di Jakarta, Rabu (1/8/2018). Bisnis/Abdullah Azzam
Suasana di salah satu pabrik perakitan motor di Jakarta, Rabu (1/8/2018). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Mandiri menyebutkan peningkatan kasus Covid-19 yang diikuti dengan penerapan PPKM Darurat akan mampu menghambat menghambat laju pemulihan ekonomi dan menurunkan keyakinan konsumen. 

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menuturkan awalnya proyeksi pertumbuhan penjualan mobil pada tahun 2021 adalah sebesar 39,5% dengan total penjualan sebanyak 742.150 unit. Namun, masyarakat akan kembali menunda belanja karena memprioritaskan menyimpan uangnya untuk berjaga-jaga guna menghadapi uncertainty di tengah masa pandemi ini.

"Pada akhirnya, kinerja penjualan mobil bisa tertekan, dan pertumbuhan penjualan mobil bisa lebih rendah daripada proyeksi kami sebelumnya," katanya dalam Paparan Kinerja Industri Bank Mandiri, Kamis (15/7/2021).

Dia menuturkan penjualan mobil pada Juni 2021 tumbuh sebesar 32,7% secara month on month (MoM). Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil wholesale (yaitu penjualan dari pabrik ke dealer) pada Juni 2021 tumbuh sebesar 32,7% (MoM) menjadi 72.720 unit. Untuk mobil penumpang, penjualannya naik 27,6% menjadi 54.306 unit, dan sedangkan penjualan mobil niaga tumbuh sebesar 50,5% dengan jumlah 18.414 unit.

Secara tahunan, penjualan mobil pada bulan Juni 2021 naik 476,1%. Untuk mobil penumpang, penjualannya tumbuh 628,7%, sedangkan penjualan mobil niaga tumbuh 256,1%.

Pertumbuhan penjualan mobil yang tinggi pada Juni 2021 terjadi karena low based effect akibat penerapan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) sejak Maret hingga akhir Mei 2020. Adapun, pada Juni tahun lalu, penjualan mobil tercatat sebanyak 12.623 unit, sudah meningkat dibandingkan angka terendah pada April dan Mei 2020, masing-masing sebesar 7.868 dan 3.551 unit.

Secara kumulatif, total penjualan mobil pada semester I/2021 tercatat sebesar 393.469 unit, atau tumbuh 50,8% (year on year/yoy) dengan kenaikan 46,2% untuk kategori mobil penumpang yang terjual 291.190 unit. Sementara itu, penjualan mobil niaga naik 65,5% yoy menjadi 102.279 unit.

Andry melanjutkan, kendati penjualan mobil terus tumbuh sampai dengan Juni 2021, uncertainty terkait prospek pemulihan ekonomi meningkat kembali karena jumlah kasus harian masih terus meningkat seiring dengan data per 14 Juli 2021, kasus Covid-19 harian nasional bertambah 54,5 ribu orang.

Untuk menahan laju penyebaran virus, pemerintah telah memberlakukan kebijakan PPKM Darurat untuk membatasi mobilitas masyarakat untuk mengendalikan penyebaran pandemi Covid-19 di sejumlah kota/kabupaten tanggal 3-20 Juli 2021.

"Secara teknis, dealer mungkin masih bisa berjualan mobil secara online, dan pengiriman unit mobil baru dari pabrik ke dealer dan dari dealer ke konsumen masih bisa berlangsung normal dengan prokes ketat," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper