Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rugi Menyusut, Saham Bank Jago (ARTO) Sentuh Rekor Tertinggi!

Sepanjang perdagangan hingga pukul 10.07 WIB, saham ARTO ditransaksikan di rentang Rp16.575-Rp17.725.
Logo Bank Jago/Istimewa
Logo Bank Jago/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) mencatatkan level harga tertinggi sepanjang masa alias all time high, setelah perseroan kemarin merilis laporan keuangan semester I/2021.

Pada perdagangan Selasa (27/7/2021), saham Bank Jago sempat menyentuh level Rp17.725. Sepanjang perdagangan hingga pukul 10.07 WIB, saham ARTO ditransaksikan di rentang Rp16.575-Rp17.725 dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 8,3 juta dan nilai transaksi Rp141,38 miliar. Di level itu, kapitalisasi pasar Bank Jago menjadi Rp243,87 triliun.

Sebagai informasi, Bank Jago merilis laporan keuangan semester I/2021 pada Senin (26/7/2021). Dalam laporan tersebut, Bank Jago tercatat membukukan rugi tahun berjalan sebesar Rp46,78 miliar pada semester I/2021.

Rugi yang dialami perseroan menyusut dari kerugian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp50,91 miliar. Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan jika dihitung secara kuartalan, kinerja Bank Jago sejatinya semakin membaik.

Pada kuartal I/2021, Bank Jago membukukan kerugian Rp38 miliar. Dengan kenaikan kredit dan penempatan dana lebih dari hasil rights issue di instrumen produktif lainnya, kerugian dapat diperkecil menjadi Rp9 miliar pada kuartal II/2021.

"Data tersebut menunjukkan bahwa kinerja bank ini terus membaik dan semakin solid," kata Kharim.

Kharim menambagkan sebagai bank teknologi yang tengah berkembang, perseroan terus mengalokasikan belanja modal untuk investasi IT, pengembangan aplikasi dan rekruitmen talenta baru. Hal ini membuat biaya operasional (operating expense) meningkat 135 persen menjadi Rp183 miliar.

Kenaikan biaya operasional ini berdampak ke perolehan laba periode semester I/2021 yang masih membukukan rugi bersih Rp47 miliar.

"Jadi, kinerja kami belum positif karena faktor investasi. Kami menilai hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar dan masih sejalan dengan perencanaan awal. Investasi ini tentu akan bisa dinikmati hasilnya di masa mendatang," kata Kharim dalam keterangan resminya, Senin (26/7/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper