Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aset Industri Asuransi Tumbuh Pesat, Lampaui Capaian Sebelum Pandemi Covid-19

Secara akumulasi, aset industri asuransi pada Desember 2020 senilai Rp737,9 triliun berhasil melewati catatan 2019. Namun, jika dilihat per sektornya, perolehan aset tertinggi terjadi pada 2021 yakni berhasil melewati catatan tertinggi pada sebelum pandemi Covid-19.
Pengunjung beraktivitas di dekat logo asuransi jiwa di gedung Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Rabu (9/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung beraktivitas di dekat logo asuransi jiwa di gedung Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Rabu (9/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — Aset industri asuransi mencapai jumlah terbesar pada penghujung semester I/2021 setelah sempat merosot pada 2020 akibat pandemi Covid-19. Nilai aset asuransi jiwa berhasil melewati capaian rekor Desember 2020, sementara asuransi umum terus mencatatkan pertumbuhan dan reasuransi sedikit terkoreksi.

Berdasarkan statistik asuransi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada Juni 2021 total aset industri asuransi tercatat mencapai Rp768,49 triliun atau tumbuh 11% (year-on-year/yoy) dari sebelumnya Rp692,36 triliun. Selain tumbuh secara tahunan, perolehan aset pada akhir semester I/2021 pun berhasil melampaui catatan aset industri asuransi sebelum pandemi Covid-19.

Pada Desember 2019, total aset industri tercatat sebesar 735,8 triliun, lalu terjadi penurunan menjadi Rp691,7 triliun pada Maret 2020 dan berlanjut hingga kuartal II/2020 sebagai dampak pandemi Covid-19. Nilai aset pada akhir Desember 2019 merupakan catatan tertinggi industri asuransi, tapi harus terkoreksi akibat pandemi.

Secara akumulasi, aset industri asuransi pada Desember 2020 senilai Rp737,9 triliun berhasil melewati catatan 2019. Namun, jika dilihat per sektornya, perolehan aset tertinggi terjadi pada 2021 yakni berhasil melewati catatan tertinggi pada sebelum pandemi Covid-19.

Nilai aset industri asuransi jiwa sebesar Rp553,2 triliun pada Desember 2019 merupakan capaian tertingginya, tapi terkoreksi cukup dalam menjadi Rp496,2 triliun pada Maret 2020. Rekor tertinggi itu baru berhasil dilewati kembali pada Juni 2021, dengan catatan aset Rp555,39 triliun.

Lain halnya, industri asuransi umum mencatatkan nilai aset tertinggi sebesar Rp167,4 triliun pada Maret 2020. Pandemi turut membuat nilai asetnya terkoreksi, tapi industri berhasil pulih dan pada Maret 2021 berhasil melewati rekor itu, hingga kemudian berhasil mencapai Rp183,4 triliun pada Juni 2021, rekor terbaru.

Industri reasuransi sempat mencatatkan rekor aset tertinggi sebesar Rp28,06 triliun pada Maret 2020 lalu terkoreksi seiring terjadinya pandemi. Nilai aset kemudian pulih dan mencapai titik tertinggi sebesar Rp30,08 triliun pada Maret 2021, tapi terkoreksi 1,45% (quartal-to-quartal/qtq) menjadi Rp29,6 triliun pada Juni 2021.

Deputi Direktur Pengawasan Asuransi OJK Kristianto Andi Handoko menjelaskan bahwa pertumbuhan aset pada penghujung semester I/2021 dipengaruhi
oleh perolehan premi yang juga tumbuh baik. Motor penggerak industri secara keseluruhan adalah asuransi jiwa, yang preminya tumbuh hingga dobel digit.

"Premi menopang pertumbuhan aset industri asuransi. Kalau compare dari Juni 2020 ke Juni 2021, kenaikan preminya mencapai 18,35% untuk asuransi jiwa, masih menjadi primadona dari konsumen atau para pemegang polis di Indonesia," ujar Kristianto pada pekan lalu.

Menurutnya, pertumbuhan premi asuransi umum masih relatif tipis. Hal tersebut dipengaruhi oleh kontrak penutupan asuransi kerugian yang rata-rata satu tahun, sehingga pendapatan premi cenderung naik signifikan pada penghujung tahun.

"Sedangkan pada setengah tahun ini sudah tumbuh 2,5%. Yang mana sebenarnya ini bagus sekali," ujar Kristianto.

OJK menilai bahwa sejak akhir tahun lalu hingga Juni tahun ini pertumbuhan industri asuransi sudah cukup signifikan. Hal tersebut tak lepas dari menggeliatnya akivitas perekonomian yang ditopang upaya penanganan pandemi Covid-19, seperti vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan.

Selain itu, Kristianto pun menilai bahwa pandemi Covid-19 meningkatkan pemahaman masyarakat atas pentingnya perlindungan kesehatan dan jiwa. Masyarakat pun tertarik untuk membeli produk asuransi sehingga kinerja industri tumbuh cukup pesat.

Aset Industri Asuransi (dalam Rp triliun)
JiwaUmumReasuransiTotal
Des 19553,2157,924,7735,8
Mar 20496,2167,428,06691,7
Jun 20502,4163,0526,8692,3
Sep 20510,39165,526,69702,6
Des 20544,2166,726,9737,9
Mar 21549,6179,530,08759,3
Jun 21555,39183,429,6768,49
Sumber: OJK, diolah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper