Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank BJB (BJBR) Catat Penyaluran Kredit Rp91 Triliun, Naik 6,8 Persen

Pertumbuhan tersebut berada di atas industri perbankan nasional yang tercatat masih minus 1,23 persen.
Bank BJB/Istimewa
Bank BJB/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) mencatatkan pertumbuhan sektor kredit dengan baik pada semester 1/2021.

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan hingga pertengahan 2021, total kredit secara bank only yang berhasil disalurkan oleh perseroan tumbuh hingga 6,8 persen year on year menjadi Rp91,2 triliun.

"Pertumbuhan tersebut berada di atas industri perbankan nasional yang tercatat masih minus 1,23 persen," ungkap Yuddy dalam keterangan resmi pada Senin (2/8/2021).

Berdasarkan data yang dihimpun perusahaan, pertumbuhan tersebut ditopang oleh kredit konsumer yang juga tumbuh sebesar 4,2 persen year on year menjadi Rp60,8 triliun. Selain itu, kredit segmen komersial pun tumbuh hingga 18,8 persen menjadi Rp17,3 triliun.

Meski demikian, kredit segmen UMKM dalam kuartal ini tercatat mengalami minus 3,8 persen year on year, dari Rp6 triliun pada periode yang sama tahun lalu, menjadi Rp5,8 triliun pada periode ini.

"Tingkat pertumbuhan kredit sektor UMKM melandai karena terdampak nya sektor lembaga keuangan di masa pandemi Covid-19. Sehingga, ekspansi penyaluran UMKM melalui pola chanelling dengan BPR belum dapat dilakukan secara optimal," ungkap Yuddy.

Namun, KPR tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 12,5 persen year on year menjadi Rp7,2 triliun. Hal tersebut terjadi seiring dengan permintaan dan penjualan properti yang mulai pulih perlahan.

Selain itu salah satu faktor yang memicu kenaikan KPR adalah penyaluran FLPP dari Januari sampai dengan kuartal II/2021 yang mencapai Rp449 miliar dengan jumlah penyaluran sebanyak 4.449 debitur, di mana pada 2021, Bank BJB menargetkan penyaluran pembiayaan KPR FLPP untuk sekitar 5.700.

"Dengan mempertimbangkan perkembangan permintaan kredit baik konsumsi masyarakat maupun kebutuhan modal usaha serta risiko yang mungkin dihadapi, sampai dengan akhir 2021 ini kami memproyeksikan pertumbuhan kredit pada level 7-8 persen," ungkap Yuddy.

Untuk dana pihak ketiga (DPK), BJB pun menunjukan peningkatan sebesar 21 persen year on year. Pada semester ini, kenaikan DPK didorong melalui pertumbuhan komponen pendukungnya, yakni kenaikan tabungan sebesar 12,1 persen year on year.

Tabungan meningkat pada kuartal ini menjadi Rp22,3 triliun dari sebelumnya di angka Rp19,9 triliun. Selain itu, deposito juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yakni 41 persen year on year menjadi Rp61,19 triliun.

Sementara, giro tercatat turn 5,6 persen year on year menjadi Rp25 triliun. Rasio dana murah atau current account savings account (CASA) tercatat mengalami penurunan 8,1 persen year on year menjadi Rp43,3 triliun.

Hasil tersebut sejalan dengan laporan Bank Indonesia (BI) yang melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan per Juni 2021 tumbuh sebesar 11,7 persen secara tahunan yoy senilai Rp6.723,3 triliun.

"Sampai dengan akhir tahun 2021 ini, kami memproyeksikan pertumbuhan DPK pada level 9-10 persen," tutup Yuddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper