Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tertinggi Dalam 17 Tahun, Pertumbuhan Ekonomi Era Jokowi Hampir Menyamai Masa SBY

Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono menyampaikan posisi pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07 persen pada kuartal II/2021, merupakan yang tertinggi sejak 2004.
Sejumlah warga menunggu kedatangan Bus Transjakarta di Halte Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (14/10/2020). International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen./ANTARA FOTO-Aprillio Akbar
Sejumlah warga menunggu kedatangan Bus Transjakarta di Halte Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (14/10/2020). International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen./ANTARA FOTO-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2021 mencapai 7,07 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Pertumbuhan tersebut melonjak jika dibandingkan dengan kuartal II/2020, di mana ekonomi terkontraksi dalam, sebesar -5,32 persen. Bila dibandingkan dengan kuartal I/2021, ekonomi pada kuartal kedua tahun ini meningkat sebesar 3,31 persen (quarter-to-quarter/qtq).

Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono menyampaikan posisi pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07 persen pada kuartal II/2021, merupakan pertumbuhan kuartalan yang tertinggi sejak 2004.

“Tertinggi sejak triwulan 4 tahun 2004, saat itu PDB Indonesia tumbuh sebesar 7,16 persen,” katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (4/8/2021).

Margo Yuwono menjelaskan, pertumbuhan yang tinggi tersebut disebabkan oleh dua faktor, yaitu pemulihan ekonomi dan efek dari basis pertumbuhan ekonomi yang rendah pada kuartal II/2020.

Meski demikian, dia mengatakan pertumbuhan ekonomi masih belum kembali ke jalur normal, seperti sebelum terjadinya pandemi Covid-19.

Dari 17 lapangan usaha, BPS mencatat seluruh sektor mengalami pertumbuhan yang positif, tertinggi dicatatkan oleh sektor transportasi dan pergudangan yang tumbuh sebesar 25,10 persen secara tahunan.

Kemudian, sektor yang juga mencatatkan pertumbuhan tertinggi adalah sektor akomodasi makanan dan minuman sebesar 21,58 persen secara tahunan.

Sebagai informasi, kenaikan pertumbuhan ekonomi kuartal II ini menjadi yang tertinggi karena berangkat dari kondisi ekonomi RI yang terpuruk dalam zona kontraksi sejak pandemi mulai merebak.

Pada kuartal II tahun lalu, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi paling dalam, yaitu minus 5,32 persen. Kemudian, secara berturut-turut hingga kuartal I/2021 realisasi ekonomi Indonesia adalah minus 3,49 persen, minus 2,19 persen, dan minus 0,74 persen.

Setelah terjadi kontraksi dalam empat kuartal, ekonomi RI diramalkan melesat pada tahun ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyampaikan ekonomi bakal melesat ke level 7 persen. Hal itu terbukti dengan capaian pada kuartal II/2021.

Pertumbuhan ekonomi secara kuartalan ini tertinggi dalam 17 tahun. Hampir menyampai posisi kuartal IV/2004 dengan pertumbuhan 7,16 persen. Sebagai informasi, pada periode tersebut menjadi awal masa pemerintahan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono yang menjabat selama 10 tahun, sejak Oktober 2004 hingga Oktober 2014. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper