Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Oke (DNAR) Siap Gelar Rights Issue Rp499 Miliar

Bank Oke akan menerbitkan 2.537.197.095 saham baru dengan nilai nominal Rp100 setiap saham. Saham tersebut ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp197 setiap saham, sehingga seluruhnya berjumlah Rp499,83 miliar.
Karyawan berada di depan logo PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) di Jakarta, Jumat (8/5/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan berada di depan logo PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) di Jakarta, Jumat (8/5/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Oke Indonesia Tbk. akan melakukan penawaran umum terbatas III untuk penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue senilai Rp499,83 miliar.

Dari prospektus yang disampaikan kepada Bursa pada Kamis (5/8/2021), Bank Oke akan menerbitkan 2.537.197.095 saham baru dengan nilai nominal Rp100 setiap saham. Saham tersebut ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp197 setiap saham, sehingga seluruhnya berjumlah Rp499,83 miliar.

Setiap pemegang saham yang memiliki 9 saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 29 September 2021 pukul 16.00 WIB mempunyai 2 HMETD, di mana 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan tersebut.

APRO Financial Co. Ltd selaku pemegang saham utama perseroan telah menyatakan kesanggupannya untuk melaksanakan seluruh HMETD nya untuk memberli saham baru yang diterbitkan dalam PUT III. Pengendali juga bertindak selaku pembeli siaga yang akan membeli seluruh sisa saham yang ditawarkan dan tidak diambil bagian oleh pemegang HMETD dalam PUT III.

Jika seluruh pemegang saham melaksanakan seluruh HMETD, maka persentase kepemilikan saham oleh APRO Financial dari 92,26% sebelum HMETD menjadi 92,47% setelah HMETD. Adapun, kepemilikan saham oleh masyarakat dari 6,48% sebelum HMETD menjadi 6,50% setelah HMETD.

Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan hanya dilaksanakan oleh APRO Financial sekaligus bertindak sebagai pembeli siaga, maka persentase kepemilikan saham APRO Financial dari 92,26% sebelum HMETD menjadi 93,65% setelah HMETD. Adapun kepemilikan sahan oleh masyarakat dari 6,48% sebelum HMETD menjadi 5,32% setelah HMETD.

Sementara itu, pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya (dilusi) sebesar 17,99% setelah HMETD dilaksanakan.

Perseroan menjadwalkan aksi korporasi ini akan mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada 17 September 2021. Selanjutnya, rights issue dapat dilaksanakan pada September 2021.

Dana yang diperoleh dari hasil PUT setelah dikurangi biaya biaya emisi akan digunakan seluruhnya untuk pengembangan usaha perseroan, yaitu disalurkan dalam benuk pemberian kredit

Sebelumnya, Wakil Direktur Utama PT Bank Oke Indonesia Tbk. Hendra Lie pernah menyampaikan pemegang saham pengendali yakni APRO Financial Co Ltd, berkomitmen meningkatkan permodalan bank.

Hal itu guna memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp3 triliun pada 2022 sesuai dengan POJK 12/2020. Per 30 Juni 2021, Bank Oke tercatat memiliki modal inti sebesar Rp2,38 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper