Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Digadang jadi Bank Digital, BRI Agro (AGRO) Bukukan Laba Rp26,2 Miliar

Laba bersih tahun berjalan BRI Agro pada semester I/2021 senilai Rp26,22 miliar atau naik 31,07 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Karyawati melayani nasabah di kantor cabang PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (BRI Agro), di Jakarta, Jumat (9/11/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawati melayani nasabah di kantor cabang PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (BRI Agro), di Jakarta, Jumat (9/11/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (AGRO) telah merilis kinerja keuangan untuk periode semester I/2021.

Anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang akan bertransformasi menjadi bank digital tersebut mencatatkan laba bersih tahun berjalan senilai Rp26,22 miliar atau naik 31,07 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp20,04 miliar pada Juni 2020.

Kenaikan laba tersebut didorong oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh 34,21 persen yoy dari Rp323,12 miliar menjadi Rp433,66 miliar. Jika dirinci, pendapatan bunga BRI Agro sebenarnya mengalami penurunan dari Rp998,37 miliar menjadi Rp879,12 miliar.

Namun, perseroan dapat menekan beban bunga hingga 34,03 persen ke angka Rp445,46 miliar, dibandingkan dengan Rp675,21 miliar pada 30 Juni 2020.

Dari sisi beban operasional, AGRO mencatatkan kenaikan, yang salah satunya disumbang oleh kerugian penurunan nilai aset keuangan dan beban tenaga kerja. Namun, kenaikan beban ini masih dapat ditutupi oleh pendapatan bunga bersih.

Penyaluran kredit BRI Agro hingga akhir Juni 2021 tercatat senilai Rp18,37 triliun atau turun 5,75 persen dari Rp19,49 triliun pada periode akhir tahun lalu (year to date/ytd). Sementara, himpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat senilai Rp20,05 triliun, lebih rendah dibandingkan dengan akhir 2020 yang senilai Rp22,99 triliun.

Untuk rasio keuangan, kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) AGRO berada di level 24,90 persen, meningkat dibandingkan pada Juni 2020 yang sebesar 23,21 persen.

Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross tercatat sebesar 4,49 persen, menyusut dari 8,33 persen pada 30 Juni 2020, sedangkan rasio NPL net juga menurun dari 3,63 persen menjadi 2,53 persen.

Adapun, rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) tercatat sebesar 95,54 persen dan rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) berada di angka 91,60 persen.

Sebelumnya, pada Juni 2021 OJK menyebutkan bahwa BRI Agro merupakan salah satu dari sejumlah bank yang sedang dalam proses go digital. Selain AGRO, OJK menyebutkan ada Bank BCA Digital, Bank Neo Commerce (BBYB), Bank Capital (BACA), Allo Bank (BBHI), Bank QNB Indonesia (BKSW), dan KEB HanaBank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper