Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jual Saham BBYB, Asabri Akui Peroleh Keuntungan Investasi

Direktur Investasi Asabri Jeffry Haryadi P. Manullang menjelaskan saham-saham yang dilepas telah berada di atas harga perolehan, sehingga penjualan saham akan memberikan keuntungan investasi bagi Asabri.
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang milik PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) di Jakarta, Kamis (10/10). Bisnis/Dedi Gunawan
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang milik PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) di Jakarta, Kamis (10/10). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri tercatat memperoleh keuntungan dari penjualan saham PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB). Selain profit taking, manajemen perseroan menyatakan bahwa penjualan saham dilakukan untuk mengubah aset menjadi berisiko lebih rendah.

Direktur Investasi Asabri Jeffry Haryadi P. Manullang menjelaskan bahwa perseroan memiliki sejumlah pedoman investasi yang terdiri dari Peraturan Menteri Keuangan, Peraturan OJK, hingga ketentuan dalam RUPS dan internal perseroan. Berdasarkan aturan-aturan itu, penempatan investasi di saham ditetapkan maksimal 20 persen.

Menurut Jeffry, saat ini kepemilikan saham Asabri berada di atas batasan maksimal tersebut dan batasan kualitatif lainnya, sehingga harus terdapat langkah pengurangan porsi saham. Dia menjelaskan bahwa penjualan saham beberapa waktu ini, merupakan bagian dari langkah pemenuhan ketentuan tersebut.

Dia pun menegaskan bahwa saham-saham yang dilepas telah berada di atas harga perolehan, sehingga penjualan saham akan memberikan keuntungan investasi bagi Asabri. Hal itu termasuk penjualan saham-saham BBYB, yang membuat Asabri hanya menyisakan kepemilikan 0,53 persen saham BBYB pada pekan lalu.

"Saham-saham yang harganya telah berada di atas harga cost, termasuk BBYB, bisa dilepas, akan diprioritaskan dilepas untuk memenuhi batasan investasi atau untuk compliance," ujar Jeffry kepada Bisnis, Selasa (24/8/2021).

Pada akhir semester I/2021, Asabri tecatat menggenggam 10,09 persen saham BBYB. Lalu, pada tanggal 2, 3, 5, 6, 9, dan 10 Agustus 2021 terdapat penjualan saham BBYB hingga kepemilikan Asabri di sana menjadi 4,28 persen atau 320,88 juta saham, dan terus berkurang dalam perdagangan pekan lalu.

Jeffry menjelaskan bahwa salah satu program kerja Asabri adalah menurunkan risk profile portofolio investasi. Penurunan dilakukan bertahap, dari medium to high, menjadi medium dan low to medium risk.

Menurutnya, dana dari penjualan saham-saham Asabri akan ditempatkan di instrumen dengan risiko lebih rendah. Asabri kemungkinan besar akan menempatkannya di surat berharga negara (SBN) atau obligasi, seiring belum terpenuhinya ketentuan komposisi investasi.

"Sehingga kami tempatkan dalam bentuk aset yang memiliki risiko lebih rendah, stabil, dan memberikan imbal hasil yang sustain. Di samping itu, untuk memenuhi batasan minimal investasi pada SBN/SUN dan obligasi korporasi dengan rating di atas standar ketentuan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper