Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mandiri (BMRI) Optimistis Pertumbuhan Kredit 2021 Capai 4 Persen

Direktur Treasury and International Banking Bank Mandiri Panji Irawan menyampaikan berbagai program relaksasi dapat membantu perbankan untuk meminimalisasi dampak dari pandemi.
Gedung Bank Mandiri/bankmandiri.co.id
Gedung Bank Mandiri/bankmandiri.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Mandiri optimistis bahwa fungsi intermediasi perbankan akan terus membaik sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional. Kerja sama antara otoritas fiskal, moneter, pasar, dan jasa keuangan akan membantu memulihkan penyaluran kredit perbankan.

Direktur Treasury and International Banking Bank Mandiri Panji Irawan menyampaikan bahwa dengan berbagai program relaksasi yang dibutuhkan, hal itu dapat membantu perbankan untuk meminimalisasi dampak dari pandemi Covid-19.

Sementara, dengan asumsi Bank Mandiri terhadap pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 yaitu 3,69 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), Panji memperkirakan pertumbuhan kredit akan tumbuh di kisaran 3-4 persen pada akhir 2021.

"Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi tahun ini adalah 3,69 persen, dan kami melihat pertumbuhan kredit akan membaik sekitar 3 sampai dengan 4 persen," tutur Panji pada acara Macroeconomic Outlook 2021 Bank Mandiri "Ekonomi Indonesia 2021-2022: Menjaga Momentum Pertumbuhan" secara virtual, Kamis (9/9/2021).

Sebelumnya, pertumbuhan kredit perbankan sepanjang 2020 terkontraksi 2,4 persen, akibat pandemi Covid-19.

Adapun pada 2021, Panji mencatat bahwa kondisi likuiditas perbankan cukup stabil dengan pertumbuhan kredit mulai positif sejak Juni 2021 sebesar 0,59 persen (yoy), atau meningkat sebesar Rp67,309 triliun pada saat itu.

Sementara sejak Januari-Juli 2021, Panji menyebut pertumbuhan kredit perbankan nasional (Indonesian banking loan growth) adalah sebesar 1,5 persen (year-to-date/ytd).

"Secara nasional perbankan telah menggelontorkan kredit positif 1,5 persen [ytd] dari Januari sampai dengan Juli. Ini adalah sinyal-sinyal yang bagus, di mana ada demand terhadap kredit, dan akan menjadi energi untuk berekspansi atau melakukan usaha," tuturnya.

Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan terus mengalami pertumbuhan yaitu 10,4 persen (yoy) pada Juli 2021. Lalu, secara nominal sepanjang kuartal II/2021 DPK mengalami peningkatan yaitu naik Rp162 triliun, atau tumbuh 2,4 persen (quarter-to-quarter/qtq).

Panji mengatakan tingginya pertumbuhan DPK mendorong terjaganya likuditas perbankan. Hal itu terlihat dari rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) yang terjaga pada level 80 persen, per Juli 2201.

"Terlihat dari rasio loan to deposit [LDR] yang terjaga rendah di level 80 persen per posisi Juli 2021, atau terendah selama sembilan tahun terakhir. Kenapa rendah? Karena DPK-nya naik," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper