Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Permata (BNLI) Optimalkan Digitalisasi untuk Cetak Kinerja Solid

Pencapaian positif pada semester I/2021 sejalan dengan strategi Bank Permata untuk berinvestasi dalam teknologi digital yang membangun skala dan memberikan pertumbuhan bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan, produktivitas, serta efisiensi.
Nasabah bertransaksi di banking hall Bank Permata, di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Nasabah bertransaksi di banking hall Bank Permata, di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Permata Tbk. (BNLI) mengatakan pencapaian positif pada semester I/2021 sejalan dengan strategi perseroan untuk berinvestasi dalam teknologi digital yang membangun skala dan memberikan pertumbuhan bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan, produktivitas, serta efisiensi.

Direktur Utama Bank Permata Chalit Tayjasanant mengatakan seiring dengan bertambahnya aset dan pendapatan operasional, dalam semester pertama 2021 ini PermataBank juga membukukan peningkatan transaksi digital yang signifikan dikontribusikan oleh perkembangan inovasi teknologi yang Bank Permata terapkan.

Chalit menambahkan Bank Permata fokus untuk terus meningkatkan kinerja Bank melalui perluasan skala bisnis dan pertumbuhan kredit yang sehat didukung oleh teknologi terdepan.

"Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, kami berkomitmen konsisten memberikan pelayanan yang bermanfaat bagi nasabah dan making a difference dalam upaya bersama memperbaiki kinerja perekonomian Indonesia.” ujar Chalit dalam keterangan resmi pada Selasa (14/7/2021).

Bank Permata pun mencatatkan kinerja positif di semester pertama 2021. Total aset Bank bertumbuh 34,8 persen yoy menjadi sebesar Rp212,9 triliun, menjadikan Bank Permata sebagai salah satu dari 10 bank komersial terbesar di Indonesia berdasarkan total aset.

Penyaluran kredit tumbuh 16,6 persen yoy menjadi Rp120,8 triliun terutama didorong oleh pertumbuhan kredit pada segmen Wholesale Banking sebesar 39,8 persen yoy yang antara lain dikontribusikan dari penyelesaian integrasi dengan Bangkok Bank Indonesia di bulan Desember 2020.

Pertumbuhan kredit Bank juga didukung oleh pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang signifikan sebesar 21,7 persen yoy di segmen ritel.

Pendapatan operasional Bank tercatat sebesar Rp4,9 triliun atau tumbuh sebesar 19,4 persen yoy dan laba operasional sebelum pencadangan tumbuh sebesar 36,6 persen yoy.

Sedangkan rasio (Non-Performing Loan) NPL gross dan NPL net di bulan Juni 2021 menjadi masing-masing 3,3 persen dan 1,2 persen, dibandingkan dengan posisi Desember 2020 masing-masing sebesar 2,9 persen dan 1,0 persen, walaupun masih lebih baik dibandingkan posisi Juni 2020 masing-masing sebesar 3,7 persen dan 1,8 persen.

Bank Permata pun mengalokasikan biaya pencadangan kerugian penurunan nilai untuk mengantisipasi potensi kerugian akibat penurunan kualitas aset sebesar Rp1,5 triliun atau meningkat 41 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Dengan demikian rasio NPL coverage tetap terjaga baik di kisaran yang cukup konservatif yaitu 218 persen.

Laba Bersih setelah pajak yang dibukukan pada semester I 2021 sebesar Rp639 miliar, meningkat signifikan 74,3 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp.366 miliar.

Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 75 persen pada akhir Juni 2021, turun dibandingkan dengan posisi tahun lalu yang sebesar 81 persen. Hal ini dikontribusikan antara lain oleh peningkatan simpanan nasabah yang tumbuh sebesar 25,0 persen yoy dengan rasio CASA sebesar 52 persen, menguat dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar 51 persen.

Sedangkan rasio permodalan Bank yang sangat kuat dengan rasio CAR dan CET-1 sebesar masing-masing 35,4 persen dan 26,9 persen, jauh lebih kuat dari rasio CAR rata-rata industri perbankan di kisaran 24 persen. Bank Permata akan terus fokus untuk mempercepat laju pertumbuhan kredit yang sehat, didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga secara berkelanjutan dan efisien serta permodalan yang kuat.

Prinsip kehati-hatian selalu dilakukan oleh Bank dalam mengelola risiko dan menjalankan fungsi intermediasi secara efektif dan efisien dalam komitmen untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam upaya pemulihan perekonomian nasional.

Adapun di pertengahan tahun 2021, jumlah total transaksi Bank Permata meningkat 200 persen yoy menjadi 937 juta. Sebagian besar peningkatan berasal dari penyerapan yang signifikan di semua kanal digital hingga 351 persen yoy menjadi 766 juta. Peningkatan transaksi digital ini mencerminkan kemitraan yang kuat dan efektif dengan pihak ketiga serta dengan banyak pemain utama dalam ekosistem Bank dan ekonomi digital pada umumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Khadijah Shahnaz
Editor : Azizah Nur Alfi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper