Bisnis.com, JAKARTA — Teka-teki rencana penambahan modal via hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) akhirnya terjawab sudah. Pada Kamis (16/9/2021), bank yang sebagian sahamnya digenggam Grup Salim ini merilis dokumen prospektus yang memuat perincian rencana penambahan modal.
BINA memperkirakan harga pelaksanaan berkisar Rp4.200 hingga Rp4.380 per saham. Dengan asumsi jumlah saham diterbitkan sebanyak-banyaknya adalah 282,71 juta lembar, artinya perseroan berpotensi menghimpun dana segar sekitar Rp1,18 triliun hingga Rp1,23 triliun.