Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simpanan di Bank Sampoerna Naik 7,3 Persen, Ini Pendorongnya

Pertumbuhan dana pihak ketiga atau DPK Bank Sampoerna tercatat sebesar 7,3 persen hingga Juni 2021
Pengunjung melintas didekat logo Bank Sampoerna di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Pengunjung melintas didekat logo Bank Sampoerna di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Sahabat Sampoerna membukukan pertumbuhan dana pihak ketiga atau DPK sebesar 7,3 persen hingga Juni 2021, jika dibandingkan dengan kondisi awal tahun.

Henky Suryaputra, Finance & Business Planning Director Bank Sampoerna, mengungkapkan bahwa pertumbuhan itu didorong oleh peningkatan jumlah simpanan dibandingkan dengan peningkatan jumlah nasabah.

“Peningkatan jumlah DPK ini sejalan dengan kebutuhan bank yang memerlukan likuiditas tambahan terkait peningkatan penyaluran kredit yang selama periode yang sama mencapai 3,4 persen, serta antisipasi kondisi ke depan,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (3/10/2021).

Seperti yang diketahui, Bank Sahabat Sampoerna sedang mempersiapkan aksi penambahan modal inti untuk memenuhi kewajiban minimum Rp2 triliun pada akhir tahun ini dan Rp3 triliun pada 2022.

Kewajiban tersebut tertuang dalam POJK No.12/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum. Per Juni 2021, modal inti Bank Sampoerna tercatat senilai Rp1,64 triliun.

Henky mengatakan pemegang saham perseroan telah merencanakan beberapa aksi untuk pemenuhan modal tersebut.

“Beberapa corporate action sedang direncanakan, salah satunya berbicara dengan beberapa bank, apakah ada yang bisa kami lakukan merger. Ini salah satu opsi,” ujarnya.

Opsi lainnya, Bank Sampoerna juga berdiskusi dengan beberapa investor startup, baik yang bergerak di e-commerce, P2P lending, dan lainnya, yang tertarik untuk investasi di bank. Perseroan juga menyiapkan plan B jika kedua aksi korporasi tersebut tidak terealisasi.

Saat ini, pemegang saham Bank Sampoerna terdiri dari PT Sampoerna Investama sebesar 78,48 persen, PT Cakrawala Mulia Prima (Alfa Group) 17,44 persen, Abakus (Asia Pasifik) Pte Ltd. 3,11 persen, dan Ekadharmajanto Kasih sebesar 0,97 persen.

Henky menambahkan ketiga opsi itu berjalan bersamaan. Terkait dengan opsi merger, dia menyebutkan pembahasan telah berjalan cukup lama dan ada yang tertarik dengan perseroan.

Bank Sampoerna juga menjajaki dengan beberapa investor startup dan disebutkan saat ini menunjukkan keseriusan terhadap perseroan. “LoA sudah ada dengan beberapa calon investor, tetapi kami belum bisa disclose,” ujar Henky

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper