Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Ciri-Ciri Investasi Bodong, Awas Jangan Tertipu!

Investasi bodong biasanya menawarkan profit atau keuntungan terlalu tinggi dalam waktu yang cepat.
Ilustrasi investasi bodong.
Ilustrasi investasi bodong.

Bisnis.com, JAKARTA – Kesadaran investasi mulai tumbuh seiring meningkatnya jumlah investor. Namun peningkat ini tidak luput dari tindakan nakal oknum yang membahaya investor retail, salah satunya dengan kehadiran investasi bodong.

Salah satu cara untuk terindah dari investasi bodong dengan mencermati profil perusahaan. Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee membagikan beberapa ciri-ciri yang bisa cermati oleh investor retail terutama investor di tingkat pemula.

Hans menyebutkan umumnya investasi bodong menawarkan profit atau keuntungan terlalu tinggi dalam waktu yang cepat. Menurutnya, investor harus bisa mengkritis hal tersebut dan tidak mudah tergiur.

"Pertanyaannya kenapa dia ngajak orang lain, kenapa gak pinjem uang dan investasi sendiri, teman-teman harus bisa kritis dengan hal tersebut," jelasnya dalam sebuah webinar virtual, dikutip Rabu (13/6/2021).

Ciri berikutnya, lanjut Hans, perusahaan investasi abal-abalnya umumnya menjanjikan investor untuk mendapatkan keuntungan yang pasti.

"Sesuatu itu di dunia investasi hampir gak ada yang pasti kecuali kita sebenarnya melakukan deposito tapi deposito itu sebenarnya bank mengantur risiko," imbuhnya.

Kemudian, yang tak kalah penting untuk diperhatikan ialah perizinan perusahaan investasi bermasalah atau tidak resmi. Hans menjelaskan masyarakat perlu mengecek badan yang mengawasi perusahaan tersebut.

Selanjutnya, perusahaan dan produk yang ditawarkan tidak jelasnya. Hans menjelaskan cara yang paling mudah dengan menelusuri rekam jejak perusahaan di internet.

Menurutnya, investor juga perlu memperhatikan aspek transparansi pengelolaan dana. "Ini kita harus perhatikan seksama bagaimana aspek transparansi pengelolaan investasinya," jelasnya.

Hans menjelaskan umumnya investasi bodong memiliki pola skenario tersendiri.  Artinya ketika salah satu investor berhasil mendapatkan keuntungan dan memberikan rekomendasi, investor perlu hati-hati.

“Perlu hati-hati, dia yang terima pengembalian ini karena masuknya awal-awal. Jadi ketika dia masuk uangnya dipakai untuk bayar return, kemudian ada orang lain masuk uang akan dipakai untuk orang lain,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper