Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LPS Proyeksi Kredit Bank Masih Tumbuh Terbatas, Ini Sebabnya

LPS mencatat bahwa perbankan masih perlu mengantisipasi risiko kredit, meskipun relaksasi kredit masih diperpanjang hingga Maret 2023. 
Karyawan beraktivitas di dekat logo Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta, Jumat (10/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di dekat logo Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta, Jumat (10/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksikan penyaluran kredit masih akan tumbuh terbatas dalam beberapa bulan ke depan. Pertumbuhan ini sejalan dengan aktivitas ekonomi yang mulai pulih.

Dalam ringkasan laporan likuiditas pada Minggu (31/10/2021), likuiditas perbankan terpantau masih cukup longgar meskipun terdapat indikasi permintaan kredit yang mulai meningkat di tengah pemulihan ekonomi.

Di sisi lain, LPS mencatat bahwa perbankan masih perlu mengantisipasi risiko kredit, meskipun relaksasi kredit masih diperpanjang hingga Maret 2023. 

“Pemulihan intermediasi perbankan diperkirakan akan terjadi secara gradual dipengaruhi laju pemulihan ekonomi dan keyakinan korporasi untuk melakukan investasi,” tulis LPS dalam laporan yang dikutip pada Senin (8/11/2021).

Sementara itu, pertumbuhan sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) akan cenderung melambat ke single digit. Hal ini sejalan dengan perilaku deposan individual dan deposan korporasi yang cederung mulai melakukan konsumsi dan investasi.

Sebelumnya, pada periode Agustus 2021, LPS menjelaskan bahwa penyaluran kredit perbankan kembali mengalami pertumbuhan positif dibandingkan periode bulan sebelumnya sebesar 1,16 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). 

Menurut LPS, angka positif dari pertumbuhan penyaluran kredit ini menjadi sinyal adanya pemulihan ekonomi secara bertahap.

Hal ini juga sejalan dengan laju pertumbuhan DPK yang relatif melambat dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu tumbuh 8,81 persen yoy.

“Kondisi likuiditas perbankan yang masih cukup longgar ini masih memberikan ruang bank untuk kembali menurunkan suku bunga simpanannya,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper