Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Bongkar Potensi Besar Industri Halal bagi Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa berdasarkan Global Islamic Finance Report, total pengeluaran masyarakat dunia untuk makanan, kosmetik, pariwisata, dan gaya hidup halal pada 2020–2021 mencapai US$2,02 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rancangan APBN 2021 dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020) / Foto: Kemenkeu RI
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rancangan APBN 2021 dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020) / Foto: Kemenkeu RI

Bisnis.com, JAKARTA — Permintaan konsumen terhadap produk-produk halal terus mencatatkan peningkatan dan menjadi potensi bagi Indonesia, negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia.

Pengembangan industri halal pun menjadi fokus Indonesia, karena bukan hanya dapat menopang perekonomian tetapi juga mendorong terciptanya keadilan sosial.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa berdasarkan Global Islamic Finance Report, total pengeluaran masyarakat dunia untuk makanan, kosmetik, pariwisata, dan gaya hidup halal pada 2020–2021 mencapai US$2,02 triliun. Nilai tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Menurutnya, total konsumsi produk-produk halal di Indonesia mencapai US$11,2 miliar pada 2019. Hal tersebut menjadikan Indonesia konsumen terbesar di dunia, salah satunya karena besarnya jumlah penduduk muslim di negeri ini.

"Sangat penting untuk melanjutkan peluang ini dan membuat peran yang berarti dalam konteks permintaan yang terus tumbuh," ujar Sri Mulyani dalam gelaran 9th ASEAN Universities International Conference on Islamic Finance (AICIF) 2021, Rabu (17/11/2021).

Pertumbuhan ekonomi syariah dan industri halal bukan hanya terjadi dari sisi konsumsi, kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB) pun mengalami peningkatan. Pada 2019, kontribusi ekonomi syariah terhadap PDB Indonesia mencapai 24,3 persen dan meningkat pada 2020 menjadi 24,8 persen.

Menurut Sri Mulyani, pengembangan ekonomi syariah berjalan melalui sejumlah strategi, seperti akselerasi ekonomi digital, penguatan rantai pasok halal (halal supply chain), hingga penguatan investasi pangan halal.

Selain itu, pemerintah pun menetapkan tiga kawasan industri sebagai pusat manufaktur produk-produk halal. Ketiga kawasan industri tersebut berada di Cikande (Banten), Sidoarjo (Jawa Timur), dan Bintan (Kepulauan Riau).

Sri Mulyani menilai bahwa pengembangan ekonomi syariah bukan hanya dapat mengoptimalkan konsumsi dalam negeri yang besar sehingga menopang perekonomian. Namun, ekosistem industri halal dapat membuat Indonesia berdaya saing di pasar global juga dapat mendorong kesejahteraan masyarakat.

"Pengembangan ekonomi syariah sejalan dengan nilai Islam, fokus dalam mencapai keadilan sosial dan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper