Bisnis.com, Jakarta - Pendidikan adalah salah satu hak wajib yang harus dimiliki bagi setiap orang, karena pendidikan sangatlah penting untuk masa depan.
Meski demikian, usaha yang harus dilakukan untuk mendapatkan pendidikan memang tidaklah mudah. Namun, kini para orang tua tidak perlu khawatir karena bisa mempersiapkan dana pendidikan untuk anak-anak mereka dengan mudah. Salah satunya dengan membuka tabungan atau asuransi pendidikan.
Namun, ada beberapa perbedaan mendasar antara Tabungan Pendidikan dan Asuransi Pendidikan, anda bisa memilih salah satu diantaranya.
Dikutip dari laman situs resmi bni-life, Kamis (16/12/2021) berikut adalah perbedaan Tabungan dah Asuransi Pendidikan:
Tabungan Pendidikan:
1. Bunga yang diberikan lebih kecil dari tabungan bank biasa.
2. Hasil tabungan hanya sekitar 3-6 persen, jadi sebaiknya hanya digunakan untuk menghemat dana pendidikan dalam jangka pendek, sekitar 2-5 tahun.
3. Ada biaya administrasi yang dibebankan kepada nasabah serta tabungan bank biasa.
4. Ada asuransi yang ditanggung bank, tapi jumlahnya kecil. Jika Anda meninggal sebelum jatuh tempo, ahli waris klien akan menerima dana sebesar jumlah tabungan yang ditargetkan pada akhir tanggal jatuh tempo.
Misalkan Anda berencana untuk menabung selama 5 tahun, tetapi karena suatu hal Anda meninggal ketika tabungan Anda baru berjalan selama 3 tahun. Kemudian ahli waris akan mendapatkan sejumlah tabungan tersebut selama 5 tahun
5. Tingkat risikonya kecil.
6. Prosesnya lebih mudah.
Asuransi pendidikan:
1. Hasil dari penghimpunan dana bisa lebih besar dari tabungan pendidikan, karena dana anda digunakan sebagai produk investasi, seperti saham.
2. Jika Anda sebagai tertanggung meninggal dunia, ahli waris akan menerima dana tanggungan ditambah hasil investasi. Misalkan Anda terdaftar pada polis asuransi 100 juta, dengan jangka waktu tabungan 10 tahun, tetapi karena alasan tertentu Anda meninggal ketika tabungan itu hanya jatuh tempo selama 5 tahun.
Kemudian ahli waris akan mendapatkan dana sebesar 100 juta plus nilai investasi yang dikelola oleh perusahaan asuransi dari premi yang Anda bayarkan setiap bulannya.
3. Investasi ini bersifat jangka panjang, karena Anda tidak akan mendapatkan hasil investasi dalam 5 tahun pertama, setelah 5 tahun pertama Anda akan mendapatkan hasil investasi.
4. Biaya perolehan yang dikeluarkan relatif besar.
5. Risiko yang dihadapi lebih besar daripada tabungan pendidikan.
6. Wadah Dana Pendidikan yang Tepat
Jika Anda memilih untuk berinvestasi dalam pendidikan anak Anda karena Anda masih belum bersekolah, sebaiknya Anda berinvestasi dalam asuransi pendidikan. Karena dengan jangka waktu yang lama, Anda akan mendapatkan pencarian saat anak Anda masuk TK, SD, SMP, SMA, bahkan perguruan tinggi.
Jadi kalau anak masuk TK bisa diambil dananya, masuk SD dananya bisa diambil, dan seterusnya tergantung masa kontrak asuransi. Penyetoran premi juga dapat dilakukan setiap bulan sesuai dengan masa kontrak, dan perusahaan asuransi dapat menyesuaikan besaran premi sesuai dengan kemampuan dan jangka waktu yang diinginkan nasabah.
Selain itu, asuransi pendidikan merupakan produk asuransi plus investasi yang digunakan untuk menyiapkan dana pendidikan sekaligus perlindungan jiwa bagi nasabahnya.
Bila nasabah meninggal dunia atau cacat total, anak tetap mendapatkan dana pendidikan yang telah ditentukan, ditambah penggantian biaya rumah sakit atau santunan jika meninggal dunia. Hasil investasi juga diberikan, yang besarnya tergantung pengelolaan dana nasabah oleh perusahaan asuransi.