Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Restrukturisasi Jiwasraya, Tanri Abeng: Manajemen Sudah Tepat, Beri Waktu

Hal itu diungkapkan Tanri Abeng dalam webinar bertajuk Tranformasi BUMN di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi 2022, yang diselenggarakan Bisnis Indonesia, Selasa (21/12/21).
Tanri Abeng saat berdiskusi soal Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR) di kediaman KH. Ma'ruf Amin, di Jalan Situbondo, Menteng, Selasa (12/2/2019)./Doc humas
Tanri Abeng saat berdiskusi soal Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR) di kediaman KH. Ma'ruf Amin, di Jalan Situbondo, Menteng, Selasa (12/2/2019)./Doc humas

Bisnis.com, JAKARTA – Tanri Abeng, Menteri Negara Pendayagunaan BUMN pada Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan, memberikan apresiasi dan juga catatan terkait proses restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang masih berjalan.

Dia menilai sejauh ini penempatan manajemen dengan kompetensi yang tepat menjadi langkah positif dari pemerintah melalui Kementerian BUMN untuk memberikan jalan keluar bagi problem Jiwasraya.

“Sudah ada penempatan manajemen yang tepat, artinya yang kompeten,” ujarnya dalam webinar bertajuk Tranformasi BUMN di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi 2022, yang diselenggarakan Bisnis Indonesia, Selasa (21/12/21).

Namun, dia mengingatkan bahwa perubahan kondisi atau turn around sebuah perusahaan yang mengalami kesulitan berat tidak bisa dilakukan dalam waktu yang sangat singkat.

Oleh karena itu, dia menyarankan agar restrukturisasi Jiwasraya mesti mendapatkan waktu agar bisa melakukan pembenahan dan pembangunan secara bersamaan. Tanpa kedua hal ini, jelasnya, bisnis akan stagnan. 

“Karena begini pada saat sebuah perusahaan termasuk seperti Jiwasraya itu harus ada pembenahan, seperti efisiensinya dan sistemnya, tetapi pada waktu yang bersamaan dia harus melakukan pengembangan,” tegasnya.

Hal itu menjadi alasan bahwa restrukturisasi membutuhkan top management team yang andal. Dia pun menyarankan agar komisaris dapat memberikan kontribusi langsung dalam proses penyelamatan tersebut.

“Kalau direksi dan komisaris ini menyatu maka proses pembenahan dan pengembangan bisa dilakukan sekaligus. Saya yakin teman-teman yang sudah punya pengalaman itu akan mampu melakukan kalau diberikan kewenangan dan cukup waktu untuk membuktikan kemampuannya,” ungkapnya.

Seperti diketahui, proses restrukturisasi Asuransi Jiwasraya dilakukan melalui pembentukan  IFG Life, bagian dari Indonesia Financial Group (IFG), holding BUMN di bidang perasuransian dan penjaminan. Nantinya, portofolio Asuransi Jiwasraya akan dialihkan ke IFG Life, termasuk seluruh polis produk asuransi yang telah jatuh tempo.

Pada pekan lalu, proses transfer polis restrukturisasi Asuransi Jiwasraya ke IFG Life sudah dapat terealisasi seiring terbitnya izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper