Bisnis.com, JAKARTA - Ambisi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk. (BJBR) untuk mempertegas dominasinya sebagai bank daerah terbesar di Indonesia terus menggebu. Sikap ini ditegaskan dengan rencana perusahaan menggulirkan penambahan modal via rights issue dalam waktu dekat guna mempercepat ekspansi.
“Rights issue merupakan langkah tepat untuk memperkuat permodalan perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan penetrasi kredit perusahaan di tahun ini. Skema ini dilakukan dengan harga yang akan ditentukan kemudian, dengan mempertimbangkan penilaian harga wajar Perusahaan,” ujar Direktur Utama BJBR Yuddy Renaldi melalui keterangan resmi, pekan lalu.
Hingga laporan ini rilis, Senin (17/1/2022) perseroan belum menetapkan harga pelaksanaan aksi korporasi tersebut. Namun, dalam prospektus, mereka telah memberikan bahwa jumlah saham yang diterbitkan sebanyak-banyaknya adalah 925 juta lembar.
Bila dikalkulasi dengan nominal pasar, saat ini saham BJBR dibanderol Rp1.345 per saham. Artinya, ada kemungkinan rights issue menghasilkan dana segar di atas Rp1 triliun.
Pada kuartal III/2021, Bank BJB sebenarnya masih mencatatkan pertumbuhan kredit hingga 6,9 persen, dengan jumlah kredit yang disalurkan mencapai Rp95,1 triliun. Kinerja tersebut berada di atas pertumbuhan kredit nasional yang hanya berkisar 0,38 persen secara tahunan. Tingkat risiko juga dapat terkelola dengan baik yang tercermin oleh terjaganya kualitas penyaluran kredit perusahaan dengan rasio kredit macet (NPL) sebesar 1,3 persen.