Bisnis.com, JAKARTA – Belum lama ini, ambisi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) untuk mengembangkan bisnis perbankannya lewat PT Bank Fama International kembali menunjukkan titik cerah.
Hal itu terjadi lantaran anak usaha Grab Holdings yakni A5-DB Holdings dan Singtel Telecommunications Limited muncul sebagai dua pemegang saham strategis baru Bank Fama. Aksi korporasi itu membuat Bank Fama berhasil memenuhi aturan OJK soal modal inti minimum Rp2 triliun.
Dengan masuknya Grab ke Bank Fama, maka membuktikan prediksi yang dilayangkan oleh Tim Riset JP Morgan Indonesia pada Oktober tahun lalu. Kala itu, JP Morgan Indonesia menyebutkan, dengan asumsi EMTK dan PT Bukalapak.com (BUKA) juga bisa melibatkan Grab ke dalam ekosistem bisnisnya, perusahaan-perusahaan EMTK (termasuk Fama) punya prospek tambahan total pemaskan total US$6 miliar atau sekitar Rp86,1 triliun (kurs Rp14.350).
“Bisnis gabungan dengan Grab, bisa melibatkan perbankan digital dan menciptakan peluang bisnis US$6 miliar. Realisasi yang sukses, didukung eksekusi dan momen yang tepat, akan menjadi katalis yang penting,” papar Head of Indonesia Research and Strategy JP Morgan Henry Wibowo, dikutip dari Bloomberg (25/10/2021).
Kehadiran Bank Fama, diyakini oleh JPMorgan, akan membuat Grab dan Emtek memiliki ekosistem superapp yang kelengkapannya mendekati entitas hasil merger antara Gojek dan Tokopedia yakni GoTo. Apalagi Gojek telah lebih dulu memiliki layanan bank digital lewat Bank Jago.
Sementara itu, di samping prediksi yang dilayangkan oleh JP Morgan tersebut, masuknya Grab Holding ke Bank Fama juga berpeluang besar membuka potensi baru bagi kolaborasi ekosistem digital lainnya, misalnya saja dengan PT Visionet Internasional (Ovo).