Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LPS Proyeksi Kredit Perbankan Tumbuh hingga 8,9 Persen di 2022

Penyaluran kredit yang membaik diperkirakan berlanjut pada tahun ini.
Karyawan beraktivitas di dekat logo Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta, Jumat (10/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di dekat logo Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta, Jumat (10/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksi pertumbuhan kredit perbankan berada di kisaran 5,1 persen sampai 8,9 persen pada 2022.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, kondisi tersebut melanjutkan perbaikan intermediasi perbankan. Pada akhir 2021, pertumbuhan kredit perbankan sudah mencapai lebih dari 5,2 persen. 

“Saya pikir ini akan terus membaik ke depan, walaupun kecepatannya tidak akan gila-gilaan hanya 15 persen sampai 20 persen karena memang environment globalnya tidak mengurangi ruang untuk melakukan hal tersebut,” ujar Purbaya dalam konferensi pers Tingkat Bunga Penjaminan LPS, Jumat (28/1/2022).

Selain kredit, LPS juga memproyeksi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) akan berada di kisaran 8,5 persen sampai dengan 9,4 persen. 

Purbaya menilai, DPK juga akan tumbuh lebih lambat lantaran sebagian uangnya masih akan masuk sistem, sehingga uangnya sebagian dipakai untuk menggerakkan perekonomian.

“Jadi kami memperkirakan ekonomi tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu,” ungkapnya.

Sementara itu, LPS menilai bahwa kecil kemungkinan potensi perbankan untuk dilikuidasi di tahun ini.

“Alhamdulillah, kondisi perbankan cenderung bergerak ke arah perbaikan. Jadi, bank umum apakah akan ada yang jatuh? Mungkin tidak ada, itu peluangnya hampir nol,” terangnya.

Secara keseluruhan, lanjut Purbaya, bank besar maupun bank kecil memiliki kondisi yang sangat baik. Jika melihat dari DPK, terutama bank kecil, keadaan perbankan sudah lebih bagus dibandingkan sebelum Covid-19.

“Jadi, kita bergerak ke arah yang benar,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper