Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Syariah Indonesia (BRIS) Raup Laba Bersih Rp3,02 Triliun pada 2021

Performa itu ditopang pendapatan pengelolaan dana bank sebagai mudharib yang naik 5,1 persen atau dari Rp16,9 triliun pada 2020 menjadi Rp17,8 triliun tahun 2021.
Karyawan Bank Syariah Indonesia menunjukkan uang di KC Jakarta Hasanudin, Jakarta, Selasa (2/2/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan Bank Syariah Indonesia menunjukkan uang di KC Jakarta Hasanudin, Jakarta, Selasa (2/2/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) mencatatkan laba bersih senilai Rp3,02 triliun sepanjang 2021, naik 38,45 persen secara tahunan.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis di Bursa Efek Indonesia, dikutip Minggu (30/1/2022), performa itu ditopang pendapatan pengelolaan dana bank sebagai mudharib yang naik 5,1 persen atau dari Rp16,9 triliun pada 2020 menjadi Rp17,8 triliun tahun 2021.

Sementara itu, beban usaha emiten dengan sandi BRIS ini mencapai Rp8,78 triliun pada 2021 atau lebih tinggi dibanding 2020, yakni Rp7,96 triliun. Jumlah cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset produktif dan nonproduktif sebesar Rp3,55 triliun.

Adapun jumlah zakat yang disalurkan perseroan pada 2021 sebesar Rp101,68 miliar, sementara beban pajak sebesar Rp932,32 miliar. Dengan demikian laba bersih perseroan di sepanjang 2021 mencapai Rp3,02 triliun.

Dari sisi pembiayaan, Bank Syariah Indonesia mampu menyalurkan pembiayaan senilai Rp 170,78 triliun, naik 9,29 persen secara tahunan (yoy). Peningkatan itu disumbang dari Piutang Murabahah Rp101,18 triliun dan Pembiayaan Bagi Hasil Musyarakah Rp 57,55 triliun.

Pertumbuhan pembiayaan disertai dengan kualitas aset yang masih terjaga. Rasio non performing financing (NPF) stabil di level Rp 2,93 persen.

Selain itu, Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) mencapai 22,09 persen dan pengembalian atas aset (RoA) naik dari 1,38 persen menjadi 1,61 persen.

Captain tersebut diikuti peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh 11,11 persen yoy dari Rp209,90 triliun menjadi Rp 233,24 triliun. Selain itu, aset perseroan tercatat meningkat 10,72 persen dari Rp239,58 triliun menjadi Rp265,28 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper